SELAMAT DATANG...SELAMAT BERJUANG !

Tiada kata Jera dalam Perjuangan.

Total Tayangan Halaman

Minggu, 03 Januari 2010

Rekomendasi ILUNI Jakarta: Tahun 2010 TAHUN PERLAWANAN

Rekomendasi ILUNI Jakarta:

Tahun 2010 TAHUN PERLAWANAN


ILUNI (Ikatan Alumni Universitas Indonesia) Jakarta menegaskan bahwa tahun 2010 adalah tahun perlawanan. Dalam rekomendasi 30 Desember 2009 yang sekaligus merupakan refleksi akhir tahun, kelompok ini memberi judul “seruan” tertulisnya dengan nada menggugat almamater “Peran Universitas Indonesia Dalam Menyelamatkan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”. Ada apa dengan Universitas Indonesia? Ada apa dengan almamater?

Dalam 7 butir rekomendasinya, ILUNI Jakarta menyesali pilihan jalan neoliberal untuk Indonesia selama 42 tahun sebagai biang ketergadaian kedaulatan, harkat dan martabat bangsa. Alur pikiran yang disusun berawal pada gugatan terhadap legitimasi kepemimpinan nasional melalui pemilu 2009 yang berlangsung penuh kecurangan. Mereka menyesali kesadaran politik semu yang berpangkal pada metode “penyunglapan” kebenaran berdasarkan trend perspektif juridis formal yang mengabaikan rujukan juridis filosofis dan sosiologis. Tidak menjadi aneh jika dengan sendirinya Indonesia memulai kembali lembaran kenegaraan dan kebangsaannya dengan situasi saling tidak percaya, terbiasa melanggar, dan kehilangan ketauladanan serta terancam disintegrasi.

Kebenaran juridis formal itu justru menunjukkan bahwa demokrasi dalam balutan dan sanjungan citra positif di panggung politik justru telah mengabaikan makna terdalam dari ruh kedaulatan rakyat yang masih ditindas oleh struktur ekonomi neokolonoialis. Demikian bunyi rekomendasi butir ke 3.

Dalam penegasannya tentang kepemimpinan nasional yang sibuk mengurus diri sendiri dan selalu siap memilih jalan melankolis untuk dan atas nama bangsa dalam menanggulangi problematika rakyat, ILUNI menyesalkan akibat yang tidak terhindari berupa penegakan hukum tanpa muatan keadilan. ILUNI Jakarta tidak segan-segan menyatakan bahwa pihaknya telah kehilangan kepercayaan kepada kepemimpinan nasional. ILUNI Jakarta mendakwa:

Jalan keluar atas situasi itu adalah mengembalikan Pancasila sebagai pedoman ideologi perjuangan bangsa, mengingat semakin masifnya kekuatan neoliberalisme yang memorak-porandakan sendi kehidupan bangsa.

Dari keseluruhan bunyi rekomendasi tidak terdapat penjelasan eksplisit tentang judul yang menggugat almamater sendiri itu (Peran Universitas Indonesia Dalam Menyelamatkan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara). Kemungkinan saja ke 29 penandatangan rekomendasi ini telah sampai kepada kesimpulan tentang keniscayaan peran yang mestinya dimainkan oleh almamater mereka, sebagaimana almamater-almamater lain di Indonesia dengan, sekiranya dianggap cukup, menjalankan fungsi-fungsi normatif saja berdasarkan tri dharma perguruan tinggi. Jika perjalanan negara dan bangsa ini telah salah selama 42 tahun (menurut ILUNI Jakarta) dengan pemosisian diri sebagai bagian mata rantai “kerajaan” neoliberalisme, almamater tidak boleh “tiarap”. Mestinya. Ya, mestinya.

Rekomendasi ILUNI Jakarta ditandatangani oleh 29 orang, di antaranya Hariadi Darmawan, Chudry Sitompul, Bagus Satriyanto, Biner Tobing, Akmaluddin Nur, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar