SELAMAT DATANG...SELAMAT BERJUANG !

Tiada kata Jera dalam Perjuangan.

Total Tayangan Halaman

Senin, 19 Oktober 2009

Kabinet Indonesia Bersatu-2: Hendak Kemanakah Peradaban Bangsa Indonesia ?


Sebagai wujud "kecintaan kami" pada Bangsa & Negara Indonesia serta hormat kami pada Presiden SBY yang telah dipilih oleh mayoritas "rakyat yg berhak memilih" dan Sebagai wujud tanggung jawab sebagai warga negara yg masih sadar ttg Hakekat Dasar negara "Pancasila" dan Konstitusi dasar "UUD'45, ada baiknya kami mengingatkan: Bahwa Kabinet Indonesia Bersatu ke 2 sebaiknya menyadari sungguh2 Pancasila & UUD'45 yang menjadi Dasar konstitusi bagi pegangan menjaga dan menjalankan amanat~ hendak Kemana Bangsa ini berjalan. Pancasila bukanlah hanya Simbol saja, sebagai penghias dinding-2 kantor, sekolah atau departemen. Rangkaian 5 Sila sejatinya memberikan "Pegangan Dasar" yang sangat hebat, baik, kokoh & jelas: Bahwa bangsa Indonesia senantiasa mendasarkan pada Nilai-nilai Benar, Luhur, Baik, Adil dll dari Tuhan (sila-1: Ketuhanan) yang menjadikan Bangsa ini Manusiawai ~beradab dengan Rahmat Keadilan, Serba Adil, Merata (sila-2 : Kemanusiaan...) untuk menjadikan Bangsa Indonesia Tetap Bersatu karena keadilan & kemanusiaan yang Dirasakan oleh seluruh Rakyat di seluruh pelosok tanah air (sila-3: Persatuan Indonesia) dan 3 dasar tersebut Bangsa Indonesia hidup, berproses dan menjelang dengan "semangat Kerakyatan dan dengan Musyawarah (sila-4: Kerakyatan yg dipimpin oleh Hikmah ...Permusyawaratan)...untu
k mewujudkan sekali lagi: Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia (sila-5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nah, semangat Kerakyatan untuk mewujudkan Keadilan Sosial ...benar-benar menjadi inti dari Amanat Konstitusi. Dan selanjutnya UUD'45 memberikan "rincian Amanat Dasar tersebut. Dalam bidang ekonomi, pasal 33 UUD'45 Benar-2 menjadi "Jantung" dari esensi "Keadilan dalam Pembangunan untuk sebesar besarnya Kemakmuran Rakyat Indonesia. Jadi bukan sekedar Platform atau Visi yang sifatnya : Responsif atau Rekasioner atas Sikon yang Tambal Sulam jangka Pendek.

Mengikuti Platform dalam Membangun, Pembangunan Indonesia yang Di-Desain apalagi Didikte oleh Kekuatan Ekonomi Kapitalis Liberal Dunia !! Itu sungguh pengkhianatan terhadap Amanat Konstitusi !!

Implikasi dari mengikuti "desain atau didikte" oleh kekuatan kapitalis liberal dunia..menjadi Tantangan yang sangat serius bagi Masa Depan Bangsa dan Negara Indonesia...yg kini sdh bagai dalam cengkeraman "Neo VOC" !!

SELAMAT MENGEMBAN AMANAT, MELAKSANAKAN TUGAS...UNTUK MASA DEPAN INDONESIA yang ADIL dan MAJU !!. AMIN.

Jakarta, 18 Oktober 2009
GPJoewono, Sunan Mursyid, Anwar Abdilah, D.Sopyan, Samsul.

Rabu, 14 Oktober 2009

Fakta Hutang 2004-09 (Pem.SBY-JK): Utang Negara Membengkak Rp.1667 Triliun !


Awalnya saya sudah enggan menulis fakta-fakta yang akan memojokkan iklan Partai Demokrat dan juga materi kampanye Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Pak SBY selaku Presiden RI 2004-2009. Bagaimanapun juga, Pak SBY adalah presiden terpilih pada Pilpres 2004 dengan suara lebih 60%, sehingga kita sebagai warga negara memiliki kewajiban menghargai seorang kepala negara sekaligus kepala pemerintah Republik Indonesia. Namun, saya pun berharap bahwa SBY selaku Presiden hendaknya fair dan objektif dalam menyampaikan informasi ke publik. Jangan karena memiliki jabatan dan sekaligus kekuasaan demi partai, maka dengan enteng menyodorkan data-data yang membuat opini publik ling-lung alias “bodoh atas fakta”.

Dalam tulisan ini, saya akan membongkar fakta kebijakan Presiden (bukan pribadi presiden tapi kebijakan) dan juga kampanye SBY selaku orang partai (bukan presiden) yang jika kita mengetahuinya data yang sesungguhnya, maka kita akan bingung dengan statement para politisi Demokrat maupun Pak SBY (SBY selaku Ketua Dewan Pembina Demokrat, bukan sosok Presiden). Maka, sebagai warga negara kita patut berpartisipasi dalam menegakkan hal-hal (data) yang benar. Dan jangan sampai seorang Presiden RI kembali memiliki tabiat buruk dalam menyampaikan data dan fakta pemerintahan dengan mengatasnamakan kepentingan partai dan citra. Jangan sampai suatu saat (10 tahun mendatang), rakyat menge’cap mantan presiden kita merupakan seorang lihai dalam bersilat lidah alias pembohong politik.

Atas dasar pertimbangan tersebut, maka saya ingin penguasa negeri ini (terutama politisi Demokrat) agar lebih bermoral dalam menyampaikan iklan politik. Sindiran dan kata-kata halus tampaknya tidak dapat dimengerti dengan mudah oleh para politisi Demokrat yang katanya cerdas. Sehingga sayapun telah menulis berbagai tulisan kritik atas iklan-iklan Demokrat yang cenderung manipulatif secara opini-data. Beberapa tulisan keprihatinan saya adalah Iklan Penurunan BBM SBY dan Demokrat yang Busuk secara informasi data pada pertengahan Desember 2008.. Lalu iklan Demokrat tentang prestasi “naik-turun” yang memenuhi berbagai media saya sanggah melalui berbagai fakta tersembunyi dalam dua bagian yakni Fakta-Fakta Tersembunyi Pemerintahan SBY-JK (1), dan Fakta-Fakta Tersembunyi Pemerintah SBY-JK (2). Dua bagian tulisan terakhir berisi tentang fakta-fakta pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, jumlah angka kemiskinan, harga minyak, harga kebutuhan pokok, stabilitas nilai tukar rupiah, dan privatisasi ala “SBY-JK”.

Disamping itu, tulisan ini juga kritik saya bagi semua parpol dan para capres yang lebih banyak berjanji ria, ketimbang memiliki visi dan misi yang jelas bagi penyelamatan negeri, melakukan tindakan nyata. Bukan mengeluarkan puluhan hingga ratusan miliar rupiah dengan iklan-iklan yang tidak mendidik.

******
Pendahuluan Utang

Banyak orang memiliki pandangan bahwa selama pemerintah SBY yang didukung Demokrat (seperti iklannya) bahwa jumlah utang Indonesia berkurang. Tidak sedikit beberapa pengunjung blog saya meninggalkan komentar dengan mengatakan SBY dan Sri Mulyani berhasil mengurangi utang Indonesia. Begitu juga iklan-iklan Demokrat yang dengan bangga menampilkan Indonesia berhasil keluar dari utang IMF. Hal senada ketika kampanye partai Demokrat 2009, SBY mengklaim ia berhasil mengurangi utang (IMF). Namun, benarkah utang kita berkurang? Benarkah utang luar negeri sudah lunas? Benarkah pemerintah saat ini bebas dari mental pengutang? Benarkah SBY-JK menyelesaikan tugasnya dengan jumlah utang negara berkurang?

Semua pertanyaan tersebut akan terjawab dengan jelas. Namun, sayang media jarang menyampaikan fakta-fakta perkembangan utang Indonesia selama pemerintah SBY yang didukung terus Demokrat (mendukung utang? mendukung kapitalis?).
SBY Tambah Utang Indonesia dari 1275 menjadi 1667 Trilun dalam 4 Tahun

Saya kurang tahu, apakah kader-kader Demokrat tidak pernah mengakses data Dirjen Pengelolaan Utang – Departemen

SBY

Keuangan RI yang secara jelas merilis jumlah utang Indonesia sejak 2001 hingga 2009 (www.dmo.or.id). Dan bagi simpatisan “fanatik” partai Demokrat, maka saya anjurkan untuk mengakses data utang negara Indonesia. Setelah itu, survei kronologis harga minyak dunia dengan harga premium. Lalu, survei kronologi seberapa kapitalis Indonesia dengan program privatisasi perusahaan-perusahaan BUMN strategis, kebijakan Bencana Lumpur Lapindo yang merugikan negara hingga 2 triliun lebih (melalui Perpres).

Berikut jumlah total utang Indonesia (2001-2009)

* 2001 : Rp 1263 triliun
* 2002 : Rp 1249 triliun
* 2003 : Rp 1240 triliun
* 2004 : Rp 1275 triliun
* 2005 : Rp 1268 triliun
* 2006 : Rp 1310 triliun
* 2007 : Rp 1387 triliun
* 2008 : Rp 1623 triliun
* 2009 : Rp 1667 triliun (Januari)

Sumber : Perkembangan Utang Pemerintah 2001-2009 (DMO)

Perkembangan Utang Dalam Negeri Indonesia 2004-2009

* 2004 : Rp 662 triliun
* 2005 : Rp 656 triliun
* 2006 : Rp 748 triliun
* 2007 : Rp 801 triliun
* 2008 : Rp 906 triliun
* 2009 : Rp 920 triliun

Cat: Utang dalam negeri berbentuk Surat Utang Negara termasuk surat utang berbentuk syari’ah

Dari data utang Indonesia di atas, maka ada beberapa fakta yang perlu ditelaah:

* Pemerintah SBY “berhasil” membawa Indonesia kembali menjadi negara pengutang dengan kenaikan 392 triliun dalam kurun waktu kurang 5 tahun. Atau peningkatan utang negara selama pemerintah SBY naik rata-rata 80 triliun per tahun. Angka penambahan jumlah utang rata-rata ini mengalahkan utang di era Pak Harto yakni 1500 triliun dalam jangka 32 tahun.

* Selama 3,5 tahun memimpin Indonesia, Megawati menambah jumlah utang Indonesia sebesar Rp 12 triliun atau rata-rata naik sekitar Rp 4 triliun per tahun. Angka ini jauh lebih kecil dibanding SBY yakni 80 T per tahun.

* Mental (secara kuantitatif) berutang pemerintah SBY 20 kali lebih besar (80 T dibagi 4 T) dibanding pemerintah Megawati.

* Menjelang Pemilu, jumlah utang Indonesia memiliki trend naik. Anggaran negara akan naik secara signifikan disertai defisit yang besar. Anggaran besar umumnya untuk program-program menarik simpati masyarakat seperti peningkatan anggaran sosial dan kesehatan menjelang pemilu, BLT, dan sejenisnya.
* Meskipun utang luar negeri tidak mengalami kenaikan signifikan, namun utang dalam negeri bertambah signifikan. Selama Indonesia merdeka, baru di pemerintah SBY utang dalam negeri naik 50% dalam jangka waktu 4 tahun (600-an triliun menjadi 900-an triliun)

* Siapakah yang akan membayar utang tersebut?? : Generasi Mendatang dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang ketika Pak SBY telah tidak menjabat sebagai Presiden! Hal ini tidak jauh berbeda dengan era Soeharto yang meninggalkan segudang utang luar negeri, namun di era SBY, beliau meninggalkan utang dalam negeri yang fantastis. Dalam waktu 5-10 mendatang, setidak-tidaknya pemerintahan di tahun 2014-2024 akan menganggarkan puluhan triliun dana APBN tiap tahunnya untuk menutup utang + bunga yang dilakukan pemerintah SBY selama 2004-2009 ini. Kapankah ini berakhir? Lihatlah bagaimana Indonesia kembali terbilit hutang sejak pemerintahan Megawati [klik sini untuk info lanjut

* Secara analisis finansial umum (bukan utang ala Word Bank), maka penilaian utang ditentukan oleh definisi Debt to Foreign Exchange Rate ratio atau Ratio Utang/Devisa. Pada tahun 2004, ratio utang terhadap devisa Indonesia adalah sebesar Rp 1275 T / 331 T = 3,85. Sedangkan pada tahun 2008, ratio utang terhadap devisa Indonesia adalah Rp 1667 T / 552 T = 3.01. Angka 3 masihlah tinggi jika dibanding rasio utang/devisa China yakni hanya USD 363 M / 1946 M = 0.186. Dan salah satu mengapa ekonomi Thailand cukup stabil meskipun terjadi perang politik adalah rasio utang/devisa cukup kecil yakni USD 59M/114M = 0.52 disamping struktur ekonomi “klaster UKM“nya yang kuat.

UANG ....Memiliki ROH !!!!


Sepulang dari Mudik ke kampung, berikut Cerita Dialog para Aktifis Iluni Ui KK yang rata-rata "berkantong Pas Pasan (Tong Pis....Kantong Tipis)..maklum mereka para Pencari Nafkah Sektor Riil. Berikut cerita dari Doktor Filsof Doktor.Bejo...kupanggil Filsof, yang berusan kumpul dg Abangnya yang Pejabat Direksi BUMN berikut, Filsof Bejo KK: Mas Bejo...hati hati kamu foya-foya terus ya, uang kamu hamburkan, waspada, ATi Ati Lho :Uang memiliki Roh ! Pejabat Mosdek : Hah yang bener saja...kan uang dari kertas, benda mati...bego Loe !! Kita semasa da kesempatan, ya kita raup sebanyak boanyaknya...Nikmatttt Filsof Bejo : Kalau Kamu enggak punya uang, Kamu kan Loyo enggak bergairah, Letoy, NJUMPRIT, Lunglai, kaya Mayat...jadi ENGGAK PUNYA JIWA...ENGGAK PUNYA ROH ! Pejabat Mosdek: Nyatanya...uangku boanyakk..kusimpan di bunker rumah bentuk Dollar lebih sepuluh Milyar, di ATM ku dua milyar, belum deposito... Filsof Bejo : Yo Uwis Mas...Sak KAREPMU...dikandani NGEYEL..!! (Filsof Bejo scra gak sadar ngumpat: DUIT mu itu yang nanti akan Menyengsarakanmu ! Pjabat Mosdek : Bejo Bejo....selama kesempatan ada ya RAUP uang sebanyak banyaknya, gak peduli dg cara apapun...sing Penting Boanyak ! Filsof Bejo Nyerah....maklum sbg adik dia hanya pas pasan untuk hidup untuk Istri & anaknya dg Limit 7 hari. Abis Lebaran, Bejo balik ke Jakarta naik Bus, Pjabat Mosdek pake Garuda, seolah Pesaing. ******************** 2 minggu lewat,....Pejabat Mosdek telpon Filsof Bejo: Dik Bejo, aku di sel POLRI Dik, diperiksa. Tolong dik Ambilkan uangku 10 Milyar di bawah Lemari, ada Brankas aku Tutup Keramik Warna Hijau. Uang itu nanti berikan pada Pengacara & penyidik ya Dik. Katanya aku langsung dibuat kan SP3. Bejo bergegas temui isteri Mosdek dan sampaikan amant Suaminya, langsung geser Almari dan buka keramik Hijau sesuai petunjuk Mosdek. Namun didalamnya hanya ada selembar KAIN Putih, bertuliskan: UANG Rakyat...! Tulisan itu dari Darah yang belum kering benar, tapi baunya Harum...Wangi. Isterinyapun langsung Pingsan kenapa uang 10 Milyar dalam Dollar Raib. Hampir gak mungkin ada Pencuri Bisa masuk rumah, kamar, apalagi Buka Brankas bawah tanah. Filsof Bejo Telpon Abangnya di Sel Polri : HALLO Mas Mosdek. sapanya Pejabat Mosdek jawab : HALO juga Dik...bagaimana sudah kamu ambil Kertas 10 Meter nya ? Filsof Bejo Njawab uraikan apa yang ditemuinya.....Namun suara yang didengar Abangnya Bersuara Beda LAntang, Menggetarkan begini: ***MOSDEK...UANG itu Milik Rakyat ! Uang mu KAMI Ambil PAKSA dg SUPRA Kekuatan !, Uangmu Yang Bicara, Uangmu Yang TERIAK TERIAK : AKU 10 MILYAR DISIMPAN DI BAWAH ALMARI MOSDEK, TOLONG AMBIL Segera dan Bagi pada RAKYAT ....TOLONNGGGGGGG"****** Pejabat Mosdek Jatuh Lunglai, sangat ketakutan, Pingsan...hingga Terbayang: Ada 10.000 manusia, orang-2 yang mengerubuti dirinya...meminta kembali uang 10 Milyar tsb.!!

*********************
Kini Filsuf Bejo Ter-Inspirasi....Kumpulkan
ribuan "Supra Kekuatan yg diberikan Sang KHALIQ, Sang Penguasa, Sang Pencipta" untuk mengambil Uang uang yang disimpan para Koruptor !! Karena Uang ternyata BENAR BENAR MILIKI ROH "RAKYAT"...APALAGI UANG SEBANYAK 6,7 TRILYUN Yang Barusan Ditilep dg Alasan Bank Century.palagi uang yang disimpan dalam DOLLAR...yang menyebut Nama Tuhan: IN GOD WE TRUST ! pASTI tUHAN AKAN MEMBELA kONTRA - PERAMPOK ! Kami di lingkungan Iluni Ui KK kini menyebut: Petualangan Indiana Bejo Jones...tuk REBUT, RAMPAS KEMBALI Harta-2 yg Dikorup/Dirampok .