SELAMAT DATANG...SELAMAT BERJUANG !

Tiada kata Jera dalam Perjuangan.

Total Tayangan Halaman

Rabu, 18 Februari 2009

KPK, Carnivora ditengah Ekosistem GURITA CARNIVORA di Negri Koruptor Rep.Ind.

Oleh Tim Ahli Iluni UI Kontra Korupsi

A. PROLOG: Rakyat Hidup dalam Selimut Asap Kentut Gurita Carnivora

Peradaban rakyat Indonesia kini, bisa diibaratkan hidup dalam ekosistem yang serba paradoksial dalam demokrasi, ekonomi, sosial dan politik. Ekosistem yang serba korup dan serba berlawanan dengan tujuan mulia dan norma mulia yang didengungkan. Dalam Demokrasi & politik, dimana rakyat sebagai pemegang mandat utama dan tujuan utama, realitasnya dikuasai oleh “ketua formal elit parpol” dan sebagai penonton yang diabaikan. Hak-hak rakyat dinegasikan, apalagi aspirasi~yang merupakan asset intellectual right, dianggap mimpi..utopia. Dalam ekonomi, lebih sial: rakyat hanya dianggap sebagai “kumpulan koloni mahluk” yang dipandang dari segi “makan & kecukupan untuk hidup”, sangat minim dipandang sebagai “sejatinya manusia, yang memiliki kelebihan…sekaligus kekuarangan. Akibatnya, rakyat sbg komunitas social, diingkari hak-hak ekonomi – social & politik. Ekstrim paradoks: pengingkaran dana pembangunan APBN & APBD yang 65% dimakan untuk gaji, belanja rutin Pegawai Negeri, 33% untuk proyek public (yang 10-15% masih dikorup lagi oleh elit Birokrasi). Dana Perbankan ? Hak-hak rakyat (apalagi UKM) dialokasikan maksimal 5%... yang tidak lebih sebagai “dana belas kasihan untuk mempertahankan hidup (nyambung nyawa). Kalaupun ada alokasi dana Pemerintah seperti BLT, kelihatan terpaksa diberikan karena rakyat sudah setengah sekarat. Kekayaan Negara, sumber alam dan BLBI ? sudah menjadi “harta rampokan” oleh system elit gurita carnivore bekerja-sama dengan Sistem Rentenir Bank Dunia (World Bank): hampir 100% terlibat, minimal mengetahui dan diam diri. Peradaban dan rakyat Indonesia hidup ditengah hiruk pikuk demokrasi kini, bisa diibarkat sebagai koloni manusia yang hidup dalam Ekosistem yang diselimuti Asap Kentut Gurita-2 Carnivora yang penuh korupsi sistemik (perampokan) !!. Dimanakah KPK ?.

B.KPK, ibarat dokter antibody Carnivora terhadap Kutu-2

Sistem gurita carnivore di Indonesia, yang melibatkan elit kekuasaan yang telah merampok, korupsi sistemik memiliki “pola hidup” yang nyambung (estafet) dengan keturunannya, karena harta & uang hasil hisapannya, masih disimpan dalam perut yang sudah sangat besarrrrr. Namun, koloni rakyat yang hidup berkembang makin banyakkk, sudah melebihi 220 juta orang. Koloni system gurita carnivore menyadari, rakyat harus tetap dijaga kehidupannya karena sebagai sumber pengihupan (dari darah/pajak yang dihisap). Mengingat rakyat masih dikaruniai Otak (Akal, intelektual) oleh Tuhan, system gurita harus menciptakan dokter parasit carnivore, untuk membunuh “gatal-gatal” dan menghibur kepada rakyat: bahwa system gurita masih memiliki niat membangun peradaban yang bias memberi “harapan” akan hari esok ceria. Bahkan dokter parasit ini sebagai “system kamuflase” agar rakyat tidak tau, tidak sadar, bahwa darah mereka, kekayaan mereka, harta Negara sudah dirampok oleh SIstem Gurita. Diciptakanlah KPK sebagai dokter carnivore parasit. Sistem gurita carnivore rela mengeluarkan anggaran Rp.1 trilyun / tahun, untuk menghibur rakyat agar ceria, dengan merampas harta/uang kutu-kutu parasit meski hanya Rp.400 milyar. Disaat sebagian kecil rakyat sadar dan bangkit bahwa uang Negara, pajak & harta Negara yang dirampok-dikorup sangat besar Rp.ribuan trilyun, maka system Gurita Carnivora mengeluarkan “asap kentut” yang dahsyat, yang menghitamkan wajah, muka dan mem-bau busukkan kutu-kutu, untuk mengalihkan perhatian rakyat, meskipun harus mengorbakan pembantu-2 elit….tetapi tetap saja masih berupa kutu-2. Kalaupun kebangkita rakyat sudah membahana, yang dibusukkan dan ditangkap KPK meningkat, tetapi masih berupa “tikus clurut” yang nakal…..tidak akan sampai salah satu gurita carnivore !!.

C. EKOSISTEM GURITA CARNIVORA penuh ASAP KENTUT & KEBOHONGAN

KPK dilahirkan oleh sebuah ekosistem peradaban gurita carnivore, jelas hidup dan geraknya menjadi bagian system. Rencana, Platform, SOP dan sumber pendanaan KPK adalah sebuah system Pipe-line yang nyambung dengan system gurita carnivora. Mungkinkah dokter parasit KPK bisa membius, menangkap apalagi membunuh salah satu anggota atau bahkan system gurita carnivora? dengan resiko ikut terbius, terbunuh ?. Hampir tidak mungkin !!. Jadi, asap kentut yang dikeluarkan pun penuh asap hitam, aroma penuh bau busuk, kata-kata dan tindakan penuh kebohongan publik, yang bersumber dari asap hitam kentut system gurita. Nah, begitu KPK mecium dan berusaha membidik harta rampasan BLBI dari S.Nursalim (yang masih menunggak 33 trilyun), Korupsi sistemik di Migas (Pertamina), Skandal Bank Century,IT-KPU, dlsb maka sistem gurita mengeluarkan asap hitam berbentuk “Jagung” dengan korban-2 Urip dan Arthalita.

Manakala rakyat menuntut rampokan Rp.600 trilyun, Penuntasan Skandal Century 6,7 Trilyun, Mafia Pajak di Depkeu yg Libatkan lebih 10.000 Pegawai Pajak, Markus di POLRI yg dibongkar Susno Duadji, , Mafia Pengadilan dari Kejagung hingga MA spti Kasus Ayin (Arthalyta) , asap kentut hitam disemburkan dengan Kompressor berdaya listrik Rp.1 Mega Watt….Sistem perabadan Indonesia berwarna Hitaammmmmmm kelammmmm, dari Pengalihan Issue TERRORIS, Pra Peradilan Anggodo, dangan tengkapan Clurut-clurut.


D. VISIONER ILUNI-UI Kontra Korupsi : RAKYAT Bangkit bersama KPK !!!

Allah Maha Besar dan Tuhan YME adalah Maha Pengasih, Kuasa terhadap manusia. Tuhan YME adalah Maha Kuat, tiada Kekuatan yang menandingiNya Tuhan YME tidak akan merubah nasib manusia, kaum & rakyat & bangsa apabila manusia-rakyat-bangsa itu tidak merubah. Dan Tuhan sangat menyenangi terhadap mahluk yang Berani. Atas dasar ini, Illuni UI-Kontra Korupsi menggalang bersama RAKYAT BANGKIT secara Cerdas melawan Peradaban Sistem Koloni Gurita Carnivora di Indonesia !! Illuni UI-KK yang merupakan sekumpulan rakyat yang hidup dari Pencari Nafkah Sejati, akan menggalang Kebangkitan bersama RAKYAT BANGKIT dan KPK melakukan Monitoring & Pengawasan Rakyat pada Pertanggung Jawaban Publik atas Uang, Dana, Anggaran yang dipakai adalah dari Darah, Pajak dari Rakyat !!!

Tim Pakar Iluni UI KK

Selasa, 17 Februari 2009

ILUNI UI KK : DIUNDANG ANGGOTA DPR-RI ....&...Tamu Direktur PT.Daya MAKARA

TAMU ISTEMEWA, DIREKTUR PT. DAYA MAKARA UI

Malam Sabtu jam 18.30, markas Iluni UI Kontra Korupsi kedatangan tamu istimewa..Hendro Prabowo,MSc yang menjabat sebagai PT.Daya Makara UI yang berkantor di Kampus UI Salemba. Dia keliatan tenang, mengenakan kemeja Batik Coklat Klasik, bercorak Kawung. Kami sambut hangat dengan hidangan Bakso, Pempek Palembang dan makanan "rakyat" gorengan. Wajahnya sumringah, melahap makanan di meja. Suasana Cafe butut.. dengan pola Cozzy rupanya disenangi Hendro. Habis semua menu..Biasa, kami lanjutkan dengan "Ngobrol ringan", seputar perubahan Pola Manajemen Fakultas, Rektorat, hingga berbagai proyek "Konsultan" sebagai Core PT.Daya Makara. Ngobrol meningkat ke bidang "Manajemen Fince", karena Hendro memang dosen Finance...yakni Integrated Treasury Management (ITM). Wah menarik juga ya, Hendro menguraikan "bagaimana Perusahaan-2 besar BUMN bisa peroleh "nilai tambah optimal dg ITM. Oke kami sepakat masarin ke perusahaan jaringan kami. Pembicaraan makin semangat, ke topik lebih besartentang "sakaunya ISEI nasional", dan kami menggagas ISEI Nasionalis..sebagai Antitesa atas 5 bidang ekonomi nasional yang sudah hampir sempurnya dibawah Neo Kolonisasi Dunia. Terima Sobat "Hendro "Master Finance" Prabowo... kemudian kami ucapkan "Nah Bung Hendro...Kita ucapkan Terima kasih, ini berkat FACE-BOZZ, kita benar-benar bukan hanya berteman...lagi...namun untuk FILANTROPI kedepan.!!" Hendro pun tertawa terkekeh-kekeh, maksud kami "Face Bos Hendro" bisa jelas kita tatap Langsung..dan Kita tunggu Lahirnya ISEI NASIONALIS !.

UNDANGAN ANGGOTA DPR-RI:
Ditelpon untuk Ngopi Week End...Wuah DIAJAK Berkerut Mbahas RUU !!

Jam 21..kami coba buka Face-Book, baru sepuluh menit kami buka, telpon berdering,,,"SObat, lagi ngapain kamu, kemari kita ngopi-ngopi " terdengar tegas Sayuti Asyathri..maklum anggota DPR / wakil rakyat. "Ngapain Kamerad ?" tanya kami. "Udahlah kemari, ini kan malem Sabtu, Ngopi week-end" Singkat Sayuti bicara. Selanjutnya, kami bertiga bersama Bung Sunan dan Korlap..Surya meluncur ke arah Pusat. "Wah Bung Sunan, kita SANTAI NIH Kesampaian nih Ngopi Sedap bersama orang-orang elit ya" dan kulihat Bung Sunan semangat. 10 menit kami tiba di rumah yang cukup besar. Pintu dibuka oleh Sekuriti, ada 5 pengawal rumah, badan tegap-tegap dari Barisan Muda Nasional. Kami dipandu ke ruangan yang besar........dan ......ternyata di ruangan sudah terpajang In-FOCUS Menyala Terang dengan Layar Lebar Putih sinar terang. Disitu sudah ada Dosen Filsafat Peradaban PARAMADINA, ada Staf Ahli DPR,, DR.Wasyit dan 2 anggota Dewan. Dilayar kubaca "Pasal-pasal RUU Pemerintah Daerah Istemewa Yogyakarta. Kami bertiga jadi Ciut...dan tentu KUSUT..bagaimana nih katanya Ngopi malah diajak "Berkerut" lagi....wah Nasib..Nasib..Week End.

"Nah sobat...kuajak sejatinya Week End. Kalian kan suka SMS, email, nulis di Facebook sangat Kritis bahkan banyak catatan-2 yang bagus. Sekarang kami udang khusus sebagai Skondan atau istilah kerennya..Nara Sumber dari Rakyat !!" Sayuti bicara sambil tersenyum-senyum. "Terus bagaimana ngopinya ?" tanyaku "Beres, kusediakan Ngopi, Capucino, Madu Arab, Teh dan makanan gorengan.. Setuju kan?". Kami tertantangan juga ikut nimbrung dan beri masukan. Intinya, "RUU DI Yogyakarta sebagai daerah yang memiliki Nilai-Nilai Konsisten Kasultanan yang secara herois punya peran dalam mempertahankan Kemerdekaan...harus memperoleh Penghormatan, Pengakuan & Peneguhan sebagai Kekhususan / Keistemewaan...Sbg Kasultanan dan sebagai Propinsi, dengan Mengembalikan "Sistem Nilai Adat Sosial Daerah dan HAK HAK yang menjadi milknya yang selama ini dihilangkan !!"

Enggak sadar sudah 4 jam kami terlibat, jam sudah menjelang 2 pagi. "Bung Sayuti, mana anggota DPR lainnya ?" tanyaku. Sayuti spontan berdiri, muka kencang & merah "Saya benar-benar sangat marah sama yang namannya "Fitnah dari para Lembaga Survai", Dalam 3 minggu ini sudah 4 RUU kami bahas intensif dan 2 sudah menjadi UU...dan dalam rapat pleno hanya 20% yang hadir...Bisa-bisanya Fraksi kami yang dinilai paling rendah "Integritasnya terhadap Peran KONSTITUSI. Itu kan benar-benar Fitnah" Sayuti bicara menggelagar sambil mengepalkan tangan.

Boleh juga nih Tantangan Sayuti Asyathri ini pada tim ILUNI UI Kontra Korupsi, untuk terlibat langsung membuktikan siapa yang suka Fitnah, Korupsi Waktu+Gaji buta serta Konflik of Interest dari wakil rakyat dari partai-partai besar yang suka korupsi untuk Peran & Fungsi Utama DPR: KONSTITUSI !!.

Kuacungi Jempol 6 !! Karena kami bertiga semuanya acungi Jempol 2. Meskipun kami kecele berfikir mau nyantai-2...Undangan Ikut Bahas itu adalah "SUATU PENGHARGAAN pada TIM ILUNI UI KK".

Maju Terus Bung Sayuti "Egaliter" Asyathri...BRAVOOOOO !!.
RAKYAT BESERTAMU ! GOD BLESS YOU MY FRIEND.

Sunan dan Impiannya (Mozaik Teknokrat Kerakyatan

VISIONER & PARADIGMA TRATEGI MEMBANGUN KEADILAN:
Pada MALAYSIA Mari Belajar !!
Tim Ahli LSDP+Iluni UI KK,


Malaysia bukan hanya sekedar negeri tetangga Indonesia, negeri Jiran ini sebenarnya negeri yang bangsa pribumi (asli) adalah rumpun Melayu yang memiliki ikatan kekerabatan. Cukup banya keluarga Malysia memiliki tali-temali sanak-famili atau ikatan atas dasar keturunan moyang, baik dari wilayah Sumatera Barat atau Riau, serta Aceh. Kita dapat menjumpai banyak keluarga dari Malaysia yang sering mengunjungi (silaturahmi) dengan famili-saudara di propinsi Sumatera Barat dan Riau. Malaysia yang kini telah maju, hanya kita tengok sejenak dengan sebelah mata saja atau malu-malu– khususnya oleh orang-2 vokal yang mengaku para pakar / ahli sosial, politik dan ekonomi pembangunan. Padahal Malaysia yang pada dekade 1960 hingga 1970an, banyak berguru pada Ilmuwan dari Indonesia, kini memunculkan realita: kemajuan-keadilan rakyat-negara Malaysia kini sangat jauh dibanding Indonesia. Malaysia bersama Brunei Darussalam, adalah 2 negara Asia Tenggara yang sangat kecil terkena imbas krisis ekonomi. Marilah, jangan malu-malu, berguru pada peradaban Malaysia. Mengapa ?.
Kajian ringkas Malaysia sangat kental dengan kisah negeri Jiran ini dibawah Kepemimpinan Datuk Mahatir Muhammad, seorang Perdana Menteri yang telah memimpin Malaysia selama dua dekade (20 tahun), yang kini telah digantikan Datuk Amin Badawi. Mahatir pada awal 1970 an, menghadapi realitas bangsa yang hampir sama dengan realitas di Indonesia saat ini, yakni kaum Bumiputera atau disingkat BP (Pribumi di Indonesia) yang tertinggal, miskin dan mengalami keterbelakangan dibanding oleh kaum etnis Non-BP asal Cina. Apabila dihitung dari perjalanan waktu, kaum BP Malaysia yang sebanyak 60% tertinggal 18 tahun kemajuannya oleh etnis Cina sebanyak 40% - dari sisi kemajuan sosial-ekonomi. Kerusuhan antar etnis pernah terjadi di Malaysia, seperti halnya yang sering terjadi di Indonesia, akibat kesenjangan sosial-ekonomi. Menghadapi tantangan rakyat asli Bumiputera yang miskin, Mahatir menempuh Strataegi & Kebijakan Pembangunan Malaysia Jangka Panjang (20 tahun) berdasarkan kiat berikut:
1. Konsolidasi dan Strategi yang Jelas & Tegas dengan memberi peluang dalam bidang Politik untuk semua warga, baik etnis Cina maupun Bumi Putera,
2. Dalam bidang Ekonomi, Pemerintah dibawah Mahatir memberi prioritas bagi kaum Bumi Putera, khususnya pembangunan proyek-proyek Pemerintah.
Strategi diatas bertujuan mempersempit kesenjangan sosial-ekonomi, sehingga kedua etnis memiliki keseimbangan / kesetaraan ~ yang akan menjadi dasar fondasi yang kokoh dalam perjalanan peradaban dan pembangunan jangka panjang Malaysia. Implikasinya, etnis Cina dapat berperan dalam kancah Politik dan Pemerintahan, dan tuntasnya persoalan ideologis dan aspirasi etnis Cina dalam politik Malaysia.
Malaysia membangun fondasi moral, dengan menegakkan hukum yang konsisten & tegas dalam mencegah Korupsi, dengan menindak tegas pejabat / pegawai negeri koruptor. Namun Pemerintah juga memberikan insentif gaji & fasilitas yang sangat mencukupi sehingga mereka dapat berperan sebagai negarawan tulen. Demikian pula dalam membangun moral masyarakat, Malaysia menetapkan sanksi hukum yang paling keras di seluruh dunia ~ dalam hal pelanggaran Narkoba. Seseorang yang kedapatan membawa Narkotika atau ganja melebihi 50 gram dapat terkena ancaman hukuman mati atau penjara dalam waktu yang lama. Coba bandingkan dengan Indonesia, sangat sering tertangkap membawa ganja melebihi 10 KG (10.000 gram), bahkan pernah 2 ton hanya diganjar hukuman penjara 9 bulan, bahkan misterius entah lepas, dipeti-eskan atau dilepaskan oleh jaringan konspirasi. Pemerintah juga melakukan kontrol yang tegas dalam bidang Hiburan, Pers dan peredaran VCD porno yang masuk gencar dari Barat (poros AS). Namun demikian. Pemerintah memberi akomodasi bagi kaum etnis Cina untuk membuka kawasan judi di Geylang, sehingga lokalisasi judi dapat dikontrol Pemerintah.
Sikap tegas Pemerintah dalam prinsip keadilan, penegakan hukum dan teguh memegang kepercayaan (Amanat) yang diberikan rakyat kepada para Elit, adalah pembangunan infrastuktur sosial yang memberikan dukungan kondusif untuk jalannya program pembangunan : yakni terciptanya ketertiban, kepastian dan stabilitas sosial-politik dan keamanan dalam negeri dengan manusia (rakyat asli) sebagai subyek dan sasaran. Landasan demikian, menjadikan pembangunan yang direncanakan secara cermat dapat berjalan secara konsisten manapaki kemajuan. Pemerintahan Malaysia menampakkan sebagai Pemerintah yang Bersih dan Baik dalam melayani-melindungi rakyat sedemikian sehingga mampu berperan mendorong kemajuan rakyat (Clean & Good Governance). Kiat Malaysia dalam menarik penyertaan modal dari luar lebih memilih sistem kerjasama dengan bagi hasil dibanding sistem bunga, sehingga Malaysia dapat terhindar dari jebakan rente permodalan.
Datuk Mahatir Muhammad memahami betul makna dan faktor manusia ~ yakni bangsa / rakyatnya ~ yang bukan saja sebagai sasaran (obyek) pembangunan, tetapi sebagai pelaku (subyek) yang menjadi penentu kemajuan Malaysia kedepan. Wujud nyata adalah dukungan Pemerintah pada pendidikan dan kesehatan yang besar & serius. Rumah-sakit di Malaysia, bahkan kini sudah memasuki visioner manusiawi, Rumah Sakit sebagai Jasa penyehatan yang nyaman bagai di hotel berbintang dengan kualitas pelayanan & penyembuhan yang baik. Hebatnya dibanding Indonesia, gaji dokter – pegawai hingga direktur lebih tinggi & biaya pengobatan & rawat inap lebih murah di Malaysia, tetapi RS memiliki keuntungan lebih baik dibanding RS Indonesia dengan tarrif lebih mahal namun gaji pegawai-dokter lebih rendah. Dalam bidang pendidikan, kalau mau belajar Ekonomi Syariah (Ekonomi dengan sistem bagi hasil) Malaysialah guru kita. Dalam hal makanan, Malaysia sudah gencar mengkonsumsi menu & meals dari hasil ikan untuk menggeser menu sampah (Junk Food) seperti Chiky Balls, Crespy, Nyam-Nyam yang banyak beredar di Indonesia.
Strategi dan prioritas perencanaan pembangunan ekonomi sektoral disusun hingga pada tingkat mikro, yakni Kommoditi dengan dasar Optimalisasi Nilai Tambah yang diperoleh dari pengembangan komoditi tersebut, khususnya berorientasi industri pengolahan (agro industri) yang memiliki nilai tambah besar. Hal ini dapat dilihat dalam pengolahan biji kelapa sawit kedalam Industri Oleokimia, yang menghasilkan mulai minyak Goreng, Sabun dan berbagai output turunannya. Luas lahan perkebunan sawit di Malaysia yang lebih sempit (750 ribu ha), tetapi mampu mencetak hasil devisa 5 hingga 6 kali lipat dibanding Indonesia yang luas lahannya 2 kali lipat Malaysia. Ironisnya, berpuluh-puluh ribu buruh tani kebun sawit bekerja di Malaysia, dan Kini raksasa pengusaha Malaysia (GUTRI) telah membeli ratusan ribu ha lahan sawit di Indonesia. Kekhawatiran Bung Karno: Jangnalah kita menjadi buruh diantara bangsa-bangsa dan buruh di negeri sendiri mulai terwujud !.
Dr.Mahatir Muhammad – yang barusan menerima Doktor Honoris Causa dari UGM, adalah Figur Pemimpin yang telah memajukan secara adil, juga sebagai tokoh yang pandai dan berkarakter. Niat jahat poros AS (Yahudi) yang hendak menghancurkan Malaysia, dengan serangan, infiltrasi yang berkolaborasi elemen dalam negeri dengan agenda demokrasi, pembaruan, kebebasan (moneter dan pers) ditangkal tegas. Resep Datuk Mahatir : Kita sebagai bangsa haruslah menjadi bangsa yang Pandai, sehingga tidak bisa ditindas bangsa lain. Keadaan ini sangat kontras (berlawanan) dengan opini para pakar emisi kita yang telah sekolah di AS & ERopa ~ yang dengan sinis selalu mengamati Indonesia dengan kacamata Barat (AS atau Eropa) yang secara tidak disadari mereka menjadi bagian atau bahkan antek-antek poros AS untuk pembodohan, penindasan, dan penghisapan yang telah menghancurkan Indonesia (dengan resep IMF, Globalisasi, Privatisasi, Keadilan yang ternyata menyesatkan.
Demikian pula, para ahli Filsafat atau Ahli pemikir Peradaban atau pemikir politik yang hanya menilai Mahatir sebagai seorang yang ahli manajemen dengan kepandaian mengelola sistem Pemerintahan. Apabila kita memhami dengan renungan hati yang sejuk, konsep dan strategi Mahatir memiliki kematangan visi yang telah diolah secara hebat, yakni: Mahatir benar-benar paham bahwa ummat manusia, khususnya rakyatnya hidup di dunia ini sebagian besar waktunya adalah dalam bidang hubungan duniawi yang bagian terbesarnya adalah dinamika hubungan ekonomi – dalam memperoleh penghasilan, kesejahteraan dan kemajuan berikutnya. Menghadapi rakyat asli Malaysia (Bumiputera) dalam keadaan terbelakang / miskin dibanding etnis cina, maka nilai keadilan menjadi dasar nilai yang utama dalam strategi pembangunan Malaysia. Perangkat sistem pemihakan menjadi kebijakan operasional Pemerintah untuk merealisasikan keadilan. Kemudian mempelajari dan menyadari negara-negara Barat (poros AS) merupakan jaringan kekuatan Global ~ yang dengan segala cara ~ menguasai dunia dan negara-2 ketiga (terbelakang), Mahatir menetapkan aturan hukum sangat tegas ~ sebagai wujud nyata bahwa Pemerintah harus melindungi rakyatnya, baik pada pelanggaran Narkoba, korupsi atau pidana. Sistem nilai Barat seperti kebebasan, demokrasi, liberalisasi, diskriminasi, pemihakan dipilih secara selektif dan tepat ~ demi untuk kemajuan rakyat. Visi Mahatir ang kelihatannya sederhana, justru menjadi keunggulan konsepnya untuk penerapan dan pelaksanaan yang membawa hasil bagi kemajuan Malaysia ~ dengan tetap menjaga Tradisi dan Karakter Malaysia sebagai bangsa Melayu. Kita lihat dalam hiburan, Mariah Carey boleh saja tampil di Malaysia, tetapi harus berpakaian sopan menurut adat-istiadat Malaysia.
Dalam menghadapi serangan kekuatan Global (poros AS) yang dikelola kaum Yahudi, Datuk Mahatir berani melawan seorang diri – diantara para Pemimpin negara-2 di dunia – menyampaikan kritikan tajam atas sikap-tindakan blok Barat dan Yahudi yang tidak bermartabat dan mencampuri hingga bermaksud memporak-porandakan negara-2 ketiga. Sekali lagi, resep Mahatir adalah : Kita harus pandai.Kini, dengan kesejahteraan rakyat Malaysia yang maju secara adil dan sikap teguh Pemerintah-Para Elit dan Pengusaha Malaysia memegang amanat, telah menjadikan Malaysia sebagai negara yang Aman dan dapat dipercaya – sehingga menjadi wilayah negara yang memiliki kepercayaan (Trust) bagi pemilik Petro Dollar Timur Tengah untuk mengalihkan dana dari Eropa dan AS, dan menempatkannya di Malaysia tanpa Pemimpin & Elit shoping apalagi ngemis-ngemis ke IMF. Malaysia telah menjadi magnit bagi masuk dan penempatan dana lebih US$ 200 miliar, dengan sistem bunga 0%. Bandingkan dengan Indonesia, untuk memperoleh pinjaman US$ 5 miliar saja, harus kehilangan “kedaulatan / kemerdekaan” sebagai negara berdaulat yang harus menuruti selera & agenda IMF dan bllok Barat dalam bidang sosial, politik, ekonomi, hankam dan bahkan penerapan agama.
Adakah literatur buku dari Strategi-Kebijakan Pembangunan Malaysia di perpustakaan sekolah atau perpustakaan Pemerintah kita dan mudah kita baca ?. Sadarlah, belajar ke Eropa dan AS selain jauh lebih mahal, juga menyesatkan. Sedang ke Malaysia, tidak akan ada kecurigaan yang dibangkitkan dalam bentuk fitnah / tuduhan sebagai terrois apabila warga Indonesia berkunjung apalagi studi disana !.
LSDP, Lembaga Studi Demokrasi & Peradaban, sebuah Lembaga Studi untuk Kemajuan Peradaban, khususnya Pembangunan Rakyat Pribumi menggapai kemajuan.

Senin, 16 Februari 2009

BUBARKAN SISTEM PANITIA ANGGARAN DPR-RI ! Berantas Corruption by System Kartel Kekuasaan !







The Wealth of Nations: Uang Negara Harus Dibagi secara ADIL bagi RAKYAT !!

Tepat jam 20 WIB, Facebook kami buka. Kali ini surprise, Ibu Menteri Kesehatan~ Siti Fadila Supari meng-add sebagai teman. Langsung ku acc. Dan yang lebih mengejutkan, kami baca catatan Bu Menteri, wah sangat “revolusioner” Bu Menteri ini. Serasa, Iluni UI Kontra Korupsi memeperoleh “teman filantropi baru, (selain Sayuti Asyathri, Hendro, Q-Bonds, Annas dan Sunan Mursyid) dan peroleh energy baru: untuk Pemikiran Ulang, Positioning ulang, Terus menerus dg “percepatan” lakukan Reformasi ! (1/2 revolusi sistemik). Salah satu Yelling Bu Menteri di dinding atas: The First Wealth of Nations is Health”..setuju. Tim pemikir ILuni UI KK lantas adakan diskusi khusus, dan peroleh kesimpulan tentang “Kekayaan yang dibagi secara tidak adil bagi rakyat: khususnya oleh system Pengusulan oleh Birokrasi Pemerintah dan Panitia Anggaran DPR RI.” Kalau rakyat terus miskin karena tidak peroleh pembagian “kekayaan Negara” yang sangat tidak adil, bagaimana bisa sehat Bu Menteri Kesehatan ?.

Nah begitu disinggung The Wealth, tentu Iluni UI KK berpikir tentang kekayaan, harta, uang, lahan/tanah dlsb. Kekayaan sangat Liquid adalah UANG Negara, yang pola alokasinya dalam bentuk Usulan berupa Proyek dan Anggaran Rutin (gaji & operasional Birokrasi Pemerintah). Dari analisa kami perjalanan pola Alokasi Uang yang diusulkan oleh Pemerintah kepada DPR RI, nampak adanya “kolusi system kartel kekuasaan” yang hasilnya adalah bancaan (korupsi by system) distribusi kekayaan uang Negara kita.

1. Pola usulan proyek, kan dominant oleh Birokrasi Pemerintah, dan larinya ke proyek fisik, dan diperkirakan “sangat berbeda” dengan kebutuhan riil dan kemauan (aspirasi) rakyat Indonesia. Bahkan yang disuulkan oleh Pemerintah, dirubah sedemikian rupa menjadi “bancaaan” oleh kolusi kartel kekuasaan (parpol besar, aparat Birokrasi, kontraktor/swasta/rekanan). APBN nasional 2009 direncanakan lebih Rp.1.000 trilyun: Bagaimana dan Berapa yang sebenarnya diperuntukkan bagi rakyat, sehingga bisa membangun dirinya, dalam transformasi sebagai bangsa yang sehat kedepan ?. Beberapa anggota DPR yang menghubungi kami, bahkan sudah mengusulkan : Reformasi DPR, dan bubarkan Panitia Anggaran DPR RI, rubah pola Alokasi kekayaan uang bagi Bangsa.

2. Dengan pola dan system Pengusulan Anggaran (APBN-APBD) diatas, Sumber kekayaan, uang Negara-Rakyat sebenarnya “sudah dijebak dalam kategori “Corrupted by System” yang ada !. Bahkan, sudah menjadi rahasia umum, penaikan Nilai Rupiah anggaran Departemen atau Daerah adalah hasil “kompromi / kong kalikong” antara Birokrasi dengan Panggar DPR RI.

Nah dangan Reformasi DPR RI…mari kita sebagai Kaum Intelektual & Profesional persiapkan “Visioning & Platform Alokasi Keuangan Negara yang “benar-benar adil bagi Rakyat Indonesia”. RAKYAT TIDAK PERCAYA LAGI MAHZAB “GROWTH ORIENTED” dan GALANG Ekonomi Kerakyatan + Keberkahan. !!

Menkes RI, Siti Fadila Supari: BANGKIT & BERSATU Lawan Ketidak Adilan !

BUBARKAN Sistem Panitia Anggaran DPR RI !

Riwayat Ilmuwan Sufi Betawi dari Salemba,KEMBALIKAN UANG / HARTA YANG BUKAN “HAKMU”.


Oleh :Tim Metafisika Iluni UI KK


Riwayat ini merupakan “kisah” perjalanan Ilmuwan Sufi lulusan Salemba. Ilmuwan karena memang “dia” (sebut saja FD) kuliah di kampus UI Salemba, meneruskan Phd di Birmingham University (Inggeris) dan mengajarkan peradaban & ekonomi. Berhubung tempat kuliah di Inggeris dia secara naluri terlarut ikut bergaul dengan paranormal sufi…yang ternyata banyak dari kalangan intelektual. Tidak heran masyarakat Inggeris umumnya, apalagi paranormal terkenal “berani” bersosial dengan dunia mistis, hantu atau roh-roh yang konon..di London paling banyak di dunia. Seolah ilmu yang ditekuni (peradaban & ekonomi) memandu dia ingin berkenalan dengan legenda “Robin Hood”, seorang Sherrif yang sangat terkenal untuk merampok para penghianat kerajaan dan selanjutnya dibagikan kpd rakyat miskin. Bahkan Robin Hood telah menyelematkan Raja Henry dari rencana Pengkhianatan. Lengkap sudah FD memiliki ilmu dan kemampuan batin yang bersifat sufi…ibadah dan pendekatan diri kpd Sang Khaliq.

Berbekal ilmu dan perjalanan bathin sufi, FD kembali ke Indonesia sekitar 1970 an. Kontras memang, ilmu peradaban-ekonomi dengan dunia sufi, tetapi demikian nikmatnya FD meresapinya. Masa awal yang FD ingin ketahui adalah berkenalan dengan “Si Pitung” terkenal Perampok asal Betawi, karena merasa sedarah. Si Pitung sudah melegenda seperti Robin Hood. Dalam perjalanan spiritual, FD diperkenalkan oleh Si Pitung dengan Matsani (tentu sudah almarhum), yang bekerja menjual Air Bersih di daerah Kota dan sekitarnya. FD mengisahkan perjalanan batin spiritualnya sbb:

Sekitar th 1910 an, Matsani punya Juragan Rentenir untuk meminjam uang, Djohan Tengkil (sdh almarhum). Djohan sangat kaya-raya, dengan harta puluhan ha di bilangan Kebayoran dan Kby.Lama, Kerbau & Kambing ratusan dan emas batangan ratusan kilogram. Jumlah pengawal (bodyguard) puluhan orang dan rata-rata berilmu kebal. Para pengawal inilah yang jadi tukang “jagal” (sekarang executor) atas tanah dari pinjaman yang tidak bisa kebayar. Juragan rentenir ini yang sulit dirampok oleh Si Pitung. Menginjak harta lahan mencapai 100 ha, usia Djohan Tengkil menginjak 65 tahun. Rasa was-was menyelimuti jiwa Djohan, umur yang sudah dirasakan akan berakhir. Bukan kematian yang Djohan khawatir / takuti, tetapi “Hisap Kubur” oleh Malaikat Mungkar-Nangkir atas segala perbuatan, harta dan ibadah di dunia. Dasar Djohan Tengkil sosok yang bahil, dia selalu ada akal, bagaimana “menyiasati” Malaikan Mungkar dan Malaikan Nangkir. Caranya?. Djohan merayu Matsani, “Matsani, tolonglah bersedia temeni gua” dikubur 1 hari-1 malam tepat bersebelahan gua, entar gua bebaskan utang eloe dan gua kasih emas 1 kilogram”. Matsani bergetar mendengar imbalan emas 1 kilo. Namun karena Matsani yang taat ibadah balik bertanya: “Kenapa Juragan minta ditemani?” Alasan Djohan ringkas: “Malaikat Mungkar-Nangkir tidak akan meng-hisab orang mati, kalau ada orang yang masih ada di kuburan, bego loe ”. Matsani sulit menyetujui, kecuali persetujuan Bininya “Baik Juragan, moga Bini saya menyetujui ya”.

Matsani, seorang sosok Betawi umumnya, sangat sederhana, makan minum keluarga dari keliling Kota hasil jualan air. Kerja hari itu untuk hidup hari itu, pasa pasan. Kalau tidak kerja / sakit…ya tidak bisa makan. Artinya, dia harus “berhutang” lagi pada Juragan. Hitung-hitung, hutang Matsani sudah mencapai Rp.10 ribu th 1910 an atau sekitar Rp.8 jutaan. Dengan kerja non stop 10 tahun, bayar tiap hari Matsani bisa lunasi hutangnya. Bininya, Oneng tentu sangat bergairah dan menyetujui tawaran Juragan Djohan. “Ayo Bang Mat, ane sangat setuju, kan waktu dikubur nanti dikasih saluran pernafasan..dan hanya 24 jam aja .Abang kan hidup lagi”. Beban hutang dan imbalan bebas hutang dan emas 1 kilo, sudah disepakati Matsani dan Djohan Tengkil.

Hari berjalan, dan tepat ke 99 hari sewaktu Matsani keliling menjajakan air, Oneng mencari menyusul Matsani, “Bang Mat, Juragan tadi siang jam 10 meninggal, ayo Bang cepet pulang nanti jam 3 dikubur. Kita akan kaya Bang” Bini Matsani kelihatan sangat sumringah. Kontras dengan Matsani, lemes dan loyo, karena bakal ikut dikubur..sendiri di alam kubur, meski 24 jam.

Suara Azan dan dilanjutkan Iqomat di kuburan mulai dikumandangkan. Matsani ikut dikubur, dengan diberi saluran udara yang mencukupi. Jantung Matsani berdetak sangat kuat…5 x lebih cepat dari biasanya. Selanjutnya, tujuh langkah peziarah terakhir meninggalkan Kuburan Juragan Djohan…Bagai Kilat yang sangat terang dan keras, Malaikat Mungkar & Nangkir mendatangi Kuburan Matsani !!!. “Ampun Malaikat, saya belum mati” teriak Matsani. Namun kedua Malaikat tetap meneruskan Hisab pada Matsani, dengan pembuka : Manrobuka (Apa agamamu)…Manabiuka (Siapa Nabimu)..dst bisa dijawab lancer Matsani. Kedua Malaikat meneruskan Hisab Kubur tentang apa amal ibadah (pekerjaan) Matsani, Malaikat M-N:“Apa kerjamu ?” , “Saya mencari air, menjual ke Kota”. Malaikat M-N : “Dari mana tali, ember dan jerigenmu?” Matsani jawab “Ada dari hutag, jual cincin Bini”.Malaikat M-N: “Untuk apa hasil uang jualan air?” …Mulut Matsani menjawab “untuk makan keluarga”, tetapi kedua kaki & tangan Matsani ikut bicara “untuk main judi koprok kadang-kadang”….JEGLERRRR. Siksa kedua Malaikat. Hisab Kubur Malaikat Mungkar Nangkir yang sangat-sangat melelahkan kepada Matsani…dari mana asal uang untuk beli ember, jerigen, untuk apa hasilnya, dan ratusan pertanyaan asal uang -untuk apa…seluruhnya tidak BISA DIBOHONGI dengan mulut. Kedua tangan, mata, kaki dan Indera Tubuh ikut bicara….menjadikan Matsani sangat kelelahan, sangat kesakitan dengan Siksa atas harta yang bukan “Haknya”, hasilnya tidak dipergunakan benar. Dan puncaknya lelah, muka-tubuh memar dengan berbagai siksa. Selesai Hisab kedua Malaikat Mungkar-Nangkir, kuburan Matsani mulai dibongkar kembali oleh keluarganya. Matsani dipapah oleh bininya dan Si Pitung pulang kerumah, bagai Maling yang habis digebuki orang sekampung.

Tujuh hari tujuh malam Matsani rajin Ibadah, namun dengan emas 1 kilogram ditangan Matsani bukannya senang, atau bahagia apalagi foya-foya. Matsani sebagian hari merenung lesu, bimbang. Dipanggil Bininya “Oneng, tolong panggilkan Isteri Juragan Djohan”. Si Oneng bertanya “Ada apa lagi Abang ?, kan Juragan sudah berikan 1 kilogram emas dan bebaskan hutang. Kita bisa senang kan Bang”. Matsani tetap bilang lirih “Tololong panggilkan !”.

Isteri Juragan Djohan, Nyai Inah dating kerumah Matsani. “Ada apa Mat panggil gua ?” Tanya Nyai Inah. Matsani dengan tangan gemetar menyerahkan kembali emas 1 kilogram pada Nyai Inah dengan disaksikan Si Pitung sembari berkata:“Gua yang hanya mencari rejeki dari air bersih saja..Hisabnya Audzubillah Minta Ampun, terasa setahun, padahal itu dari hasil keringatku dan hakku. Apalagi emas ini 1 kilogram ini dari hasil rentenir, bukan hakku…Hisab & siksa kubur bisa setahun kagak kelar kelar. Seluruh Anggota Badan, Indera kagak bisa bohong. Siksanya Ampuuuunnn. Maaf ya Nyai, aku mau jualan air dulu”

-----********------

Riwayat diatas disampaikan FD pada saat menjelang akhir hidupnya…sebagai perjalanan Spriritual. Dan tetap saja FD juga hidup dalam kesederhanaan sebagai Dosen UI…tinggal di bilangan Depok, meski gelar PHd sudah diraihnya. FD berpesan: Jadilah seperti Si Pitung…Rampas Kembali harta-harta kita yang dirampok, dikorup…tetapi jangan kau nikmati. Kembalikan pada saudara kita yang Berhak..Itu sejatinya Ksatria./ Pemberani.yang sangat disukai oleh Tuhan YME. Hisab & Siksa Kubur…InsyAllah minim.

KEJAR VERY WANTED PERSON: AHLI FINANCIAL ENGINEERING "NGACIR".memulai dengan "MELATIH TENIS" Prof. Dr.A.W


Ahli Financial Engineering..hebat benar istilah itu, yang disandang oleh namanya Sudjono Timan (Yu Tjin). Dengan berbekal pandai main teniis (meskipun belum pernah ikut pertandingan), Sudjono Timan (Yu Tjin) mempersipakan diri secara "sabar & jitu" yakni membidik untuk melatih Menkeu jaman itu (era 1980 an), yakni Prof.Dr.AW. Nah dengan jadi pelatih, Yu Tjin bukan saja dekat, tentu punya dampak psikologis berikutnya: Pelatih bisa mengajari "begini cara kembalikan bola yang benar...meskipun mungkin salah" dan tentu..secara tidak sadar, bisa sedikit "menegur" kalau salah dilakukan berkali-kali. Mungkin bahkan bisa menegur. Nah dari kedekatan & pengaruh inilah, tentu Yu Tjin memiliki jalan yang mulus untuk masuk dalam "dunia kewenangan" Prof.AW. Langkah Sudjono Timan selanjutnya adalah memperjuangkan kepentingan+masalah i PT. Bahana Pembiayaan Indonesia, sebagai debiutur (client...=pengutang) dari BLBI. Ringkas cerita, jumlah yang diutang,,ruarrr bisa biasa besar..mencapai lebih Rp.4,5 trilyun, karena tidak mungkin kecil karena "bayang-bayang" Prof.Dr.AW adalah dibelakang Sudjono Timan (Yu Tjin).Setiap kali kesana, clingak-clinguk rasa pengen tau kami: dinama sih yang namanya Pt.Bahana Pembiayaan Indonesia itu (BPI), wah setelah 3 tahun mondar-mandir, akhirnya kami tahu kantornya di Gd.Bank Niaga di salah satu lantai "berapa" lupa, saking misteriusnya itu BPI.

Begitu memasuki tahun 1998..dikala Krismon melanda, dan terungkap sudah "PAT GULIPAT" suatu istilah bagi Penipu/ Pengemplang, kalau di dunia Kampus Ekonomi Jaket Kuning: Financial Engineering, yang tentu sangat dikuasai oleh para Akuntan atau Finance. Sudjono Timan ( PT.BPI), kok bisa ya kemudian jadi...Direktur Utama dan sekaligus sebagai pemegang saham mayoritas. Otak kami benar-benar jadi BODO atau Tidak tau atau digoblokin: Kok bisa ya PT.BPI kemudian dijadikan BUMN, dan dikuasai oleh Pengutang BLBI, dan bahkan menjadi Direktur Utama lagiii.????

Setelah kami bergaul dengan para Akuntan Publik, baru kami dapet Ilmu "Pat Gulipat (Financial Engineering). Hutang yang tidak bisa dibayar "DIKONVERSI (DIRUBAH)" menjadi Penyertaan Saham Negara ke PT.BPI. Nah kalau hutang (kredit) itu sudah demikian "besar", berarti saham Yu Tjin di BPI demikian besar, dan Yu Tjin lah yang kendalikan. Selanjutnya, agar bisa "TERKENDALI" dari segala-galanya, mudahkan kontrol, kordinasi....ya RUPS memtuskan Yu Tjin jadi Dirut. Waktu itu Pak Utomo (dari SGV Utomo AP) sbagai Komisaris utama PT.BPI.Pertanyaannya: Bagaimana bisa hutang yang besarr kepada Negara (BLBI) , kemudian Sudjono Timan (Yu Tjin) justru menguasai moayoritas saham...yang tentunya "100% SBG KENDALI", kemana larinya uang pinjaman BLBI yang diperoleh PT.BPI itu kemanaaaaa ?.Kami kami yang pernah mencoba masuk "minta minta" (yah sebtengah ngemis lah) sebagai client debitur di Bahana, paling dilempar ke "BILIK"atau anak perusahaan yakni PT.BAV, PT.Bahana Artha Ventura. Yah maklum sebagai usaha Kecil-menengah. Eh sulit juga ya menembus untuk bisa memperoleh "kredit" dari BAV...wah sangat ketat "persyaratan" karena UKM harus memiliki "GOOD PERFOMANCE..dalam Finance tentunya. Dengan style Pelayanan yang diberikan, kami acungi "JEMPOL" lima buah, kalai tangan ini punya Jempol lima, meyakinkan, good service, sangatttt telitiiiii. Sehingga saking telitinya, berbagai proposal usaha untuk ajukan kredit / pembiayaan kami (mungkin sudah 7 x) .....GAGAL (DITOLAK SEMUA). Bingung dan heran juga ya, Asset dg nilai 2 hingga 5 kali pinjaman ada, usaha jalan, kantor punya..Gagal Maneng Gagal Maneng..Nasibbbbb. Itu terjadi sekitar tahun 1990 an. Dan kami baru sadar, sebagai anak perusahaan yang dikomandani seorang ahli pat gulipat ( fincial engineering), harus ada juga Anak Perusahaan yang baik juga (Good Perfomance). Saluuuuttt. Meskipun perputarannya berkisar Rp.125 milyar untuk UKM seluruh Indonesia. (Wah Rp.4,5 trilyun dikemplang seorang !).KINI , SETELAH KUSADARI BAGAIMANA Bejatnya Ilmu Pat Gulipat itu MERAMPOK UANG NEGARA, maka kami lepaskan berbagai "paradigma" Ilmu-ilmu sekitar Akuntansi dan Financial, dengan Tekad: KEJAR... KEJAR...KEJAR..KEJAR RAMPAS KEMBALI UANG RP.4,5 TRILYUN yang dirampok !

******DERITA RAKYAT DERITA KAMI ************
******DERITA RAKYAT DERITA KAMI************

Nah selain Sudjono Timan, berikut daftar "VERY WANTED PERSON" yang Kabur:

1. Eko Edi Putranto (Direksi Bank Harapan Sentosa (BHS))
2. Samadikun Hartono (Presdir Bank MODERN)
3. Lesmana Basuki (Kasus BLBI)
4. Sherny Kojongian (Direksi BHS)
5. Hendro Bambang Sumantri (Kasus BLBI)
6. Eddy Djunaedi (Kasus BLBI)
7. Ede Utoyo (Kasus BLBI)
8. Toni Suherman (Kasus BLBI)
9. Bambang Sutrisno (Wadirut Bank Surya )
10. Andrian Kiki Ariawan (Direksi Bank Surya)
11. Harry Mattalata alias Hariram Ramchmand Melwani (Kasus BLBI)
12. Nader Taher (Dirut PT Siak Zamrud Pusako)
13. Dharmono K Lawi (Kasus BLBI)

KAMI...MENAGIH JANJIMU: KEJAKSAAN AGUNG !!!

Kejaksaan Agung secara resmi melaunching penayangan foto dan data buronan tindak pidana korupsi yang putusan perkaranya sudah mempunyai kekuatan hukum tetap. Kejagung berencana menayangkan 14 buron koruptor kakap di televisi dan merilis ke media massa seminggu sekali.Penayangan pertama dimulai dengan 'aktor' buronan kakap Sudjiono Timan, yang merupakan Dirut PT Bahan Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).Sedangkan ketigabelas nama lainnya, akan ditayangkan dengan frekuensi satu minggu satu kali penayangan."Mulai malam ini kita akan menayangkan para buron yang kita mulai dengan Sudjono Timan," kata Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh di kantornya, Jl Sultan Hassanudin, Jakarta, Selasa (17/10/2006).

Demokrasi Indonesia:Terjebak dalam Komplikasi Kebusukan Sistemik


Oleh: Tim Ahli Iluni UI KK

Rakyat seolah terkesima dengan hiruk-pikuk jalannya demokrasi di Indonesia khususnya Pasca Lengsernya Soeharto pada 1998. Demokrasi Indonesia seolah memperoleh pencercahan dengan kebebasan pers, penyampaian aspirasi dan demonstrasi serta tampilnya 124 parpol dalam agenda Pemilu 1999, 2004 dan esok April 2009. Rakyat seolah memperoleh akomodasi (pemenuhan aspirasi) dengan jargon-jargon parpol yang ada: masa depan keadilan, kemajuan dan kesejahteraan seolah akan menjadi kepastian bagi rakyat. Namun apa yang terjadi dalam perjalanan pada masa Habibie, Gus Dur dan Megawati hingga SBY ?. Demokrasi seolah berjalan terseok-seok sbb:

1. Kegagalan sistem politik dan demokrasi yang dijalankan pada masa Penjajahan Orla, Orba dan Orde Reformasi, sudah jelas disebabkan oleh pengingkaran keadilan, penindasan dan pembodohan kepada bagian terbesar (mayoritas) rakyat Indonesia, sehingga rakyat tetap terbelakang dan miskin. Demokrasi seolah sudah selesai dalam bidang politik, namun tidak dalam bidang ekonomi, sosial dan hankam yang mengalami sedikit perubahan. Keadilan ekonomi bagi mayoritas rakyat (petani, nelayan, pedagang dan koperasi) tidak berubah, bahkan kebijakan Release & Discharge pada pengusaha konglomerat Pengemplang BLBI oleh Pemerintah Megawati menunjukkan ketidak-adilan.

2. Demokrasi pada masa Reformasi kini yang diperankan oleh parpol-parpol yang ada, kalau kita telusuri secara cermat banyak dimainkan oleh orang-orang (tua) yang memiliki keterkaitan dengan masa lalu, baik sumber dana (tali-kendali uang), jaringan (link) kader-kader parpol Golkar, dengan pejabat-mantan pejabat-pengusaha-organisasi masa Orde Baru atau yang terkontaminasi / terlibat KKN. Demokrasi seolah sudah memberikan legitimasi hasil dari proses pemilihan umum – untuk selanjutnya menjalankan proses politik-ekonomi dan sosial dalam pembangunan. Apapun strategi, kebijakan dan program yang dijalankan, pada umumnya masih mengikuti pola lama dan yang secara umum mengingkari rakyat banyak dan Nasional: dengan kasus BPPN, penjualan BUMN & asset swasta nasional, liberalisasi kearah Oligopoli perdagangan internasional, penguasaan sumber-2 migas oleh asing, Monopoli Telkomunikasi dll.

3. Jalannya proses demokrasi kini yang memprioritaskan agenda Supremasi Sipil dengan Penegakan Hukum, telah berubah dengan munculnya pengerahan massa dan satgas parpol besar dalam menjaga kepentingannya atau penyimpangan oleh Parpol, Kader, Elit atau Pengusaha jaringan dalam melawan dan menindas kontrol, pers, kritis, demo rakyat – mahasiswa.

4. Kiprah parpol dalam pelaksanaan demokrasi, melanggar kaidah demokrasi itu sendiri dalam penetapan Calon Legislatif dan Calon (jago) dalam struktur Pemerintah, dengan tanpa musyawarah anggota parpol, dan menjadi kepentingan Elit Parpol (DPP atau DPD). Proses keterlibatan para caleg parpol dan pelolosan dalam daftar jadi banyak sekali melibatkan konspirasi dan permainan uang untuk meloloskan calon tersebut.

5. Dengan kemunculan putra-putri mantan Pejabat Lama dalam kancah politik sebagai Ketua Umum, kini diikuti kecenderungan keluarga mantan presiden menjadi Magnit kepentingan dan pengaruh untuk kembalinya kekuasaan lama yang sebenarnya telah menjadi bagian masa lampau. Kiprah dan kecenderungan ini semakin sempurna dalam menilai jalannya demokrasi kita yang penuh Nepotisme dan demokrasi semu, dipenuhi oleh eksploitasi simbol-simbol kakuasaan masa lalu.
6. Demokrasi Indonesia sejak Orde Lama hingga kini, tidak menampakkan adanya Kontrak Sosial-Politik antara Rakyat dan Partai Politik serta Capres. Pemberian kepercayaan rakyat (amanat) kekuasaan dan yang selanjutnya dijalankan oleh sistem Pemerintahan dan dipegang oleh Elit DPR/D dapat berbeda dan menyimpang dengan komitmen awal parpol. Akibatnya, jalannya kontrol kekuasaan dan Pemerintahan dipenuhi oleh penyimpangan dan pengingkaran pada rakyat.

7. Daerah, sudah sangat disibukkan oleh Lurah, Bupati, Gubernur, DPRD, DPR dan Presiden, sehingga daerah sudah sangat ”noisy, sibuk” dengan gebyar Pemilihan, apalagi hampir seluruh daerah berujung pada Konflik. Benar-benar ”kontraproduktif” dengan sikon daerah yang membutuhkan fase pembangunan riil”.

8. Demokrasi di Indonesia sudah SANGAT HIGH COST !: Contoh, Untuk Pemilihan Gubernur Jawa Timur, para Calon mengeluarkan dana Rp.5,5 Trilyun ..JAUH LEBIH BANYAK daripada Dana yang dikeluarkan 2 kandidiat Pemilihan Presiden AS yang hanya Rp.4,5 Trilyun.

9. Isi kampanye (Substansi) sangat rendah dalam menampilkan STRATEGI, PLATFORM, Visi-Misi yang diusung. Isinya: hanya sekitar : KENYANG (PERUT), KERJA dan bersifat Umum: Maju-Makmur. Tiada yang terukur!. Bahkan untuk kampanye Jawa Tengah: Seorang Gubernur dengan Jargon: JANGAN LUPA KUMISNYA (OJO LALI BRENGOSE). Benar-benar Demokrasi yang ”Terbelakang”.

Dengan demikian, demokrasi yang seolah telah berjalan baik, pada intinya mengalami mutasi yang demikian canggih mengikuti kaidah yang dikelabui dalam kelemahan demokrasi. Demokrasi kita menampakkan diri sebagai demokrasi paradoksial. Lengsernya Soeharto pada tahun 1998 telah ditetapkan agenda Reformasa oleh Mahasiswa dan Pemerintah Habibie. Namun agenda tersebut telah digantikan oleh Pemerintah yang legitimate, baik dibawah Gus Dur, Megawati dan SBY. Namun dengan, kiprah, proses perjalanan Pemerintahan pasca 1999 memberikan penampakan agenda utama : penyelesaian berbagai masalah jangka pendek yang dihadapi oleh Pemerintah, Negara dan Rakyat yang meliputi:

1. Pembayaran dan Penjadwalan hutang luar negeri oleh Pemerintah & Swasta,
2. Penyelesaian masalah perusahaan swasta nasional yang dikelola oleh BPPN sehingga BPPN mengobral asset Debitur swasta nasional yang penuh bau KKN dan Under Valued ~ dalam rangka pemasukan untuk APBN Indonesia.
3. Privatisasi BUMN yang lebih menampakkan penjualan saham untuk pemasukan APBN Indonesia yang penuh bau KKN dan Under Value,
4. Penegakan hukum hanya pamer / dagelan supremasi Hukum, yang hanya ditonjolkan pada kasus korupsi yang terkait dengan Pucuk Pimpinan Parpol, yakni Gus Dur (PKB) dan Akbar Tanjung (Golkar) ~ yang hanya menyangkut sejumlah dana BULOG Rp.77 miliar ~ Namun menyembunyikan berbagai kasus Kebocoran, manipulasi, pencurian mega raksasa setiap tahun sbb:

• Manipulasi pajak (under paid) diperkirakan lebih Rp. 100 triliun lebih setiap tahun,• Kebocoran (manipulasi, pencurian dll) Migas Rp.154 triliun / tahun,
• Pencurian Ikan senilai Rp.17 triliun / tahun,
• Pembobolan BLBI lebih RP. 900 triliun oleh Konglomerat Busuk,
• Korupsi sistemik dengan Mark-Up berbagai kontrak pembelian / pembangunan BUMN,
• Korupsi sistemik APBN & APBD yang mencapai Rp.100 triliun / th,
• Pencurian & manupulasi hasil hutan (kayu) senilai lebih Rp.17 triliun / th,
• Untuk tambang emas : semua serba Gelap : Bagaimana skema bagi hasil tambang emas Tembagapura antara PT.Freeport dengan Pemerintah RI ? (di Timika-Papua), antara Newmont dengan Pemerintah RI (di NTB), antara PT.INCO dengan Pemerintah RI di Sulsel (Nickel) ?, Pengelolaan tambang Batu-bara? Pengelolaan Tambang Migas...Hingga Agenda Hak Angket DPR th 2008: GELAP GULITA.
• Kontrol tentang ”MONOPOLI” oleh KPPU, justru mengungkapkan kasus KARTEL 3 Operator Telekomunikasi..selama 3 tahun (Kasus Tarif sms Rp.350/sms) dengan Kerugian Konsumen lebir Rp.50 trilyun. Monopoli jaringan Hypermart, Mall, Indo-Mart, Alpha-Mart justru mematikan jutaan jaringan Warung UKM.Gambaran bergelimangnya aliran uang dalam kebobrokan sistem manajemen dana Negara di Pemerintahan, jelas menjadi kepentingan yang sangat luar biasa hebat menggiurkan bagi pemegang kekuasaan dan parpol untuk terlibat dalam aliran politik uang, yakni melalui : Kompromi, Penekanan (black mail), atau tidak mau terlibat (clean). Dengan terlibatnya jaringan keterlibatan sistem manajemen Pemerintah, BUMN dan para kroni pengusaha dalam sistem pengusahaan dan kekuasaan, maka elit, kader, anggota legislatif parpol di DPR, kroni pengusaha sulit untuk tidak terlibat dalam kroni-kompromi & nepotisme dengan tatanan sistem yang telah terbangun. Kalau sudah begini, tatanan baru yang terbangun adalah simbiose mutualisme baru antara kelompok kepentingan (pejabat Pemerintah lama, kroni lama) dengan elit baru (pejabat baru & kroni baru) serta anggota legislatif/dewan. Ringkasnya: Indonesia dikuasai oleh Oligopoli Kekuasaan yang bersifat Mafia-isme.

Bagi elit baru dari parpol baru yang memperoleh kemenangan Pemilu, dan elit baru yang telah sekian lama (lebih 32 tahun) menjalani keprihatinan akibat tekanan, miskin dlsb, biasanya menampakkan agresifitas yang hebat (keserakahan) dalam menghadapi bergelimangnya uang / dana yang tidak dikontrol rakyat ~ atau dikontrol untuk sama sama tahu dan kepentingan bersama oleh elit. Sehingga mereka tidak tahu malu, menampakkan orang kaya baru (OKB) yang hidup sangat berkemewahan dengan kekuasaan yang dimiliki, bahkan kini mengabaikan bahwa kebijakan yang ditempuh sudah mengarah pada pengkhianatan negara dan membawa resiko jebakan masalah yang besar pada masa depan.

Mengingat kekuasaan adalah sumber kekayaan, maka kini demokrasi yang berkembang sebagai pertempuran parpol meraih kemenangan untuk memperoleh kekuasaan. Kekayaan (uang) kini dimobilisir oleh parpol berkuasa dengan berbagai cara (neo KKN yang hebat) untuk arsenal (modal operasional) parpol dalam kampanye untuk memperoleh kemenangan dan merengkuh kekuasaan berikutnya. Akibatnya, demokrasi yang berkembang dalam masa Reformasi ~ justru menjadikan sistem politik, bangsa dan negara menghadapi penyakit yang lebih kompleks ~ menjalar ke bagian tubuh pengawas (DPR) ~ dan melibatkan aspek / organ yang lebih vital yang meliputi kepemilikan Negara (BUMN) ~ menjalar ke sendi-sendi kroni baru yang lebih luas ~ dan lebih ganas (tidak tahu malu & lebih serakah) ~ disertai masuk-keterlibatan virus-bakteri baru dengan premanisme. Tatanan sistem pemerintah dan sistem kontrol bahkan sudah jelas-jelas terjangkiti neo-KKN secara sistemik dan kronik. Reformasi yang diharapkan dapat memperbaiki secara bertahap ~ ternyata menjadi kegagalan ~ dan menjadi demokrasi mengalami pesakitan yang lebih kompleks, rumit dan meluas.

Menyadari betapa ancaman besar terhadap bangsa-negara Indonesia akibat kekacauan demokrasi kita dan perjalanan pembangunan kedepan, kini diperlukan Sikap dan Perubahan mendasar dan bisa dikatakan Revolusioner: yakni kita harus berani melepaskan Kesalahan Pemikiran yang ternyata merupakan bentuk Penjajahan Baru (Neo Kolonisasi: Pemikiran & Teori), Menata Ulang Sistem Demokrasi (dengan hakekat utama Rakyat Berdaulat dan DPR memegang & menjalankan Amanat Rakyat) dan Penuntasan pengambilan kembali harta-harta yang dirampok (dikorup)... Ringkasnya Putar Haluan !!!. Sajian kami ini hanya untuk saudara-saudara sebangsa dalam membangun peradaban kita untuk kepastian kemajuan masa depan kita !!

Perjuangan Mendasar Menghancurkan "Korupsi Sistemik": Pemikiran, Kartel Kekuasaan, Keuangan Internasional-Nasional !!


Oleh: Iluni UI Kontra Korupsi

INDONESIA SUDAH DIAMBANG KOLONISASI DUNIA:

Indonesia, dalam usia HUT RI ke 63 sudah diambang kolonisasi Dunia (Neo VOC) dalam Pertambangan, Telekomunikasi, Perdagangan Pertanian (Pangan), Keuangan, dan Industri (Produksi) dan kesemuanya dibawah penguasaan Kapitalis Dunia. Sumber-2 kekayaan nasional dan Penduduk yang melimpah: sudah termajinalisasi oleh tekanan Kapitalis Global, sehingga Lemah, Miskin dan jadi Bangsa Buruh di dunia.Penjajahan baru dalam pembangunan yang dimulai oleh Teori dan Pemikiran Barat (Ekonomi Pembangunan,Perdagangan Internasional & Bebas, Keuangan, Kapitalisme--Pasar Uang, Moneter) telah diperkuat oleh sistem dan pranata WTO, IMF, World Bank, Globalisasi dan berbagai Standar Ganda dalam bidang HAM,Dumping, Subsidi, benar-2 menjadikan Indonesia (dan Negara2 Berkembang): DALAM CENGKERAMAN DUNIA. Berbagai negara-2 berkembang di Afrika dan beberapa di Asia (juga Indonesia) kini bahkan sudah diambang dalam kategori "Kegagalan sebagai Negara", sebab berbagai Krisis Pangan, Energi dan Keuangan sudah diambang kegagalan Negara mampu memenuhinya.

PERADABAN, DEMOKRASI & PEMBANGUNAN SUDAH MEMASUKI KESALAHAN MAKSIMUM:Hiruk pikuk Perdaban baru Indonesia dalam alam Demokrasi, kini sudah terjebak dalam "Demokrasi Kapitalis"baru, dimana Partai, Pemilihan Caleg, Pemimpin Daerah hingga Nasional, sudah terjebak dengan kebutuhan modal besar, untuk kampanye, pengerahan massa, hingga pembelian suara pemilih, dengan akibat Politik sudah terikat (terjebak) dengan pemodal (kapital). Sementara teori & pembangunan ekonomi Indonesia masih melanjutkan "keter-jebakannya" dalam Kapitalis Global. Oleh karenanya, peradaban nasional kini mendekati kesalahan Maximum~ yakni Kedaulatan Rakyat telah digadaikan oleh pemain Demokrasi (Legislatif & Eksekutif) dengan akibat yang serius pada Bangsa & Negara: Kehilangan Kemandirian Bangsa dalam Peradaban.Contoh ekstrim: adalah penjualan Gas Alam, Batubara, Minyak, Tambang Emas, Nikel dlsb.. Yang nilainya ribuan Trilyun Rupiah tiap tahun.. Namun begitu kecil hasil bersih yang kita terima (Kita sudah terlalu Bodoh). Berbagai perampokan (korupsi) di dalam negeri (BLBI, Perikanan, Asset, APBN, Pajak), kini seolah dibodohi oleh parodi (drama) gemuruh penindakan korupsi, namun begitu KECIL hasil KORUPSI yang dikembalikan. (KPK baru berhasil mengembalikan uang negara Rp. 1 trilyun……!!). Sebagian anggota Lembaga Legislatif,Yudikatif, Eksekutif dan Kepartaian… hampir seluruhnya sudah terjebak dalam korupsi, sehingga tidak berdaya. Fase demokrasi kini .. Seolah mempercepat kesalahan yang luas, dan sudah mengarah Kehancuran Bangsa. Pemerintah juga sudah pusinng 7 keliling, sehingga tidak memiliki "Strategi & Platform" yang Jelas dalam Pembangunan Rakyat, kemudian ambil jalan pintas dengan bagi-bagi uang yang dikemas dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai" yang merupakan bentuk Gratifikasi. ISEI yang dalam masa Pemerintahan Soeharto menjadi Mitra "Think-Tank" strategis , kini Sakau..mati suri...karena Pemikirannya sudah tidak Paham dengan Situasi & Kondisi Riil Masalah Nasional-Internasional, dan sang Ketua Umum (Burhannudin Abdullah) ikut masuk Penjara karena penyelamatan para koruptor di Bank Indonesia.

DIPERLUKAN SIKAP & PERUBAHAN MENDASAR:
Menyikapi masalah dan tantangan besar Indonesia, kini diperlukan Sikap dan Perubahan yang mendasar,dan bisa dikatakan Revolusioner: yakni Kita harus berani melepaskan Kesalahan Pemikiran yang ternyata merupakan bentuk "Penjajahan Modern (Pemikiran & Teori Ekonomi), melepaskan Kesalahan dalam Sistem Demokrasi (dengan Hakekat utama Rakyat Berdaulat, tidak Tergadaiakan / Dikhianati) dan Penuntasan Pengambilan kembali harta-harta yang dirampok (dikorup) serta Refinery Platform "Sistem Alokasi Keuangan Nasional & Daerah" yang sudah terjebak dalam Sistem Korupsi: Minim Alokasi untuk Pembangunan Riil bagi Rakyat dan tergantung Kolusi Sistem Keuangan Internasional (World Bank). Ringkasnya harus Kita Putar Haluan (Hijrah / Revolusi Sistemik).

PERJUANGAN MENDASAR Iluni UI K.Korupsi: MENGHANCURKAN KORUPSI SISTEMIK
ILLUNI UI Kontra Korupsi sebagai bagian masyarakat yang sadar & kritis, memelopori langkah ekstrim yang diperlukan untuk penyelamatan Indonesia, dengan:1. Memerdekakan diri dari Penjajahan Modern (Teori yang sesat Neo Liberalisme & Neo Kolonisasi Kapitalis), 2. Memutus Kartel / Oligopoli Kekuasaan dan Mengembalikan "Rakyat Berdaulat",3. Mengembalikan Penuntasan Penyelesaian Harta yang di Korup dan 4. Penetapan Paradigma Pembangunanyang Berkeadilan-Kerakyatan dengan Refining Platform "Sistem Keuangan Nasional & Daerah" bagi Rakyat Indonesia.


TIADA KATA JERA DALAM PERJUANGAN !