SELAMAT DATANG...SELAMAT BERJUANG !

Tiada kata Jera dalam Perjuangan.

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 05 Maret 2011

Miranda Goeltom Kangen Reli Lagi dan MACAN OMPONG KPK !

Oto Figur



Jakarta - Meski sudah tidak lagi menjabat sebagai Deputy Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom masih super sibuk.

Selain menjabat sebagai Ketua Jakarta Oldtown Kotaku (JOK), ia juga memegang tanggung jawab sebagai Ketua Yayasan Paduan Nusantara Anak Indonesia, Yayasan Nusantara Symphonie Orchestra juga masih sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Lantaran kesibukannya yang seabreg itu, kelahiran Jakarta, 19 Juni 1949 ini tidak sempat lagi memanjakan hobinya menyetir mobil.

“Saya sudah bisa bawa mobil sejak remaja. Bahkan ketika umur 12 tahun, sudah ikutan reli di Jakarta,” senyum Miranda yang ditemui saat mengunjungi kawasan Kota Tua di Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat baru-baru ini.

Bukan sekadar penggembira, pemilik Program Golf Goes to School di mana Miranda juga aktif sebagai pelatih ini memiliki mobil favoritnya. Mercedes-Benz selalu jadi pilihannya saat ikutan reli dalam kota itu. Alasannya doyan memicu mobil di arena reli itu sederhana, seru.

Selain menyalurkan hobinya berkendara, reli merupakan sarana bersosialisasi dengan teman-teman bagi Miranda. Tak hanya di masa remajanya, saat ini pun ia masih memiliki semangat untuk reli lo.

“Kalau ada yang ngajakin, saya masih interest tuh ikutan reli lagi,” tambahnya sambil menambahkan akan berusaha mengatur jadwal serapi mungkin.

Tak seperti dulu, menyediakan waktu untuk reli selama 1 hari saja bukan hal mudah wanita energik ini. Daftar kegiatannya di berbagai yayasan sosial kemasyarakatan lumayan panjang. Malah bisa dibilang, ia nyaris tak pernah menyentuh setir mobil sendiri.

Jangankan reli, untuk sehari-hari saja rasanya sudah sulit. Wanita dengan ciri khas rambut pendek ini memilih menjadi penumpang pada Toyota Crown dengan sopir pribadinya yang bertubuh kekar.

“Sesekali sih masih ingin membawa mobil sendiri. Tapi macetnya Jakarta sudah nggak ketulungan lagi ya,” lanjut Miranda.

Ada solusi Bu Miranda? (mobil.otomotifnet.com)

KPK Dinilai Macan Ompong Hadapi Kasus Century. laiknya kasus dugaan suap pemenangan Miranda S Gultom menjadi Deputi Gubernur Senior BI.


KPK Dinilai Macan Ompong Hadapi Kasus Century
Tribunnews.com/Herudin
Aktivis Petisi 28 bersama sejumlah nasabah Bank Century Jakarta, berorasi di depan kantor KPK, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2010). Sejumlah nasabah Century bersama aktivis Petisi 28 mendatangi KPK untuk mempertanyakan kelanjutan kasus Bank Century yang hingga saat ini belum jelas.






Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk tidak tebang pilih dalam menangani kasus dugaan korupsi yang masuk meja mereka.

Lembaga pemberantas korupsi itu diminta untuk juga mengusut tuntas kasus Century, laiknya kasus dugaan suap pemenangan Miranda S Gultom menjadi Deputi Gubernur Senior BI.

Permintaan itu dilontarkan tersangka kasus suap pemenangan Miranda S Gultom, Ahmad Hafiz Zawawi, seusai menjalani pemeriksaan tim penyidik KPK, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/2/2011).

"Jangan tebang pilih. Saya yang mula-mula menemukan bail out Century. Kasus ini juga harus diselesaikan," katanya.

Ahmad menilai KPK tak ubahnya seperti macan ompong kala berhadapan dengan kasus Bank Century. Dia menyayangkan sikap KPK yang hanya bernyali mengusut kasus dugaan suap pemenangan Miranda S Gultom sebagai Deputi Gubernur Senior BI.

Ahmad pun menantang KPK untuk menjalankan instruksi DPR agar segera melakukan audit forensik terkait dana talangan senilai Rp 6,7 triliun itu.

"Audit forensik sampai lapisan ke empat (oleh BPK) itu harus dilaksanakan. DPR harus meminta untuk melakukan itu," ujarnya.


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar