SELAMAT DATANG...SELAMAT BERJUANG !

Tiada kata Jera dalam Perjuangan.

Total Tayangan Halaman

Minggu, 03 Mei 2009

Ketika 3Ta (Tahta, Harta..3 Wanita) merambah "Life Style Eksekutif BUMN"

Kalao Elo BONGKAR / Buka Rahasia....AWAS, Tahu Sendiri Gua Bawa Apa NIh !!

Ketika Jabatan dipegang...Kemewahan, Uang Berlimpah...Hemmm Indahnya Duniaaa dengan 3 Wanita Cantik cantik !

Today Sunday 3 May 2009 at 3:12pm

Miris....Penuh Liku-liku...Kekuasaan, Harta & Api Asmara...Kasus Korupsi...&..NYAWA ! Itulah yang kami bayangkan "Liku liku Kehidupan" atas dibunuhnya "Nasrudin Zulkarnaen..terbayang mirip film WISE GUY, atau film-film Mafia. Ketika target tersangka / saksi menjadi dibawah "tekanan/ presure", maka kepemilikan yang paling pribadi/manusiawi mulai jadi korban.

Ada satu catatan penting, yang senantiasa orang tua kita pesankan:Godaan terbesar Laki-laki, dikala sudah memperoleh Hartadan kekuasaan (Jabatan) adalah Wanita !.Jumlah isteri almarhum mencapai 3 (tiga) orang, sulit kami bayangkan "besarnya biaya" yang harus dikeluarkan oleh almarhum untuk 3 isteri beserta anak-anaknyanya. Namun harus diakui, untuk memberi asupan atas adrenalin "laki-laki" yang menempuh liku-liku sepak terjang dunia, dengan gemerlap harta-uang dg kekuasaan (jabatan) yg tinggi...adalah wanita. Bukan berarti kami setuju / membenarkan tingkah laku "poligami". Yang kini menjadi concern kami, adalah apakah "3TA...Tahta, Harta & 3 Wanita" sudah merambah menjadi semacam "Life Style para Eksekutif BUMN " ???


Seorang ahli kami, dari Auditor Internasional Senior, dalam meng-audit MNA/MNC dan anak perusahaan BUMN di berbagai negara dan Indonesia, menceritakan betapa likuidnya menduduki jabatan salah satu direksi anak perusahaan BUMN, apalagi BUMN. Ada Gaji Pokok dan 11-15 jenis Allowances, mobil mewah, kesehatan, transport, Golf, telkom, rumah,perjalanan, wisata, listrik, sekolah, asuransi, entertainment, tentime, bonus dlsb. Seorang direksi BUMN bisa memperoleh net-take home pay Rp.100 juta hingga 350 juta per bulan. Belum lagi "anggaran" proyek atau biaya, selalu ada penyisihan yang bisa dilakukan "pat-gulipat", mau kemana saja..beress, pulang masih bawa uang saku...karena dibalik 500 pos item biaya..bisa diselipkan "biaya hidden". Untuk proyek ?...wah siluman "kick back" atau komisi sangat besar...dan sulit diketemukan bukti uang kick back dari para supplier/kontraktor, karena makin canggih saja interkasi hubungan direksi-rekanan. Hal ini juga dinikmati oleh pejabat Negara seperti yang mendduki jabatan "Komisaris" 4-5 komisaris BUMN !

Secara tidak disadari, bergelimangnya uang Negara/ rakyat ini membuat adrenalin panas, apalagi kalau sudah diketemukan "adanya penyimpangan penggunaan uang Perusahaan BUMN" (Dugaan Korupsi) atau dalam proyek (diperiksa, dipanggil BPK, Kejagung, KPK)...nah makin panas pundi-pundi uang yang telah disimpan, untuk "menutupi" kasus penyimpangannya. Bahkan diantara mereka, masih bisa melakukan METAMORFOSA/ BERMUTASI, masuk ke Parpol hingga memegang posisi kunci...Kepla Dept, SEKJEN atau CALEG !!! Ruarr biasa, karena pundi-pundi uang yang mereka raup masih "BESAR". Hebatnya, penyimpangan nilainya Rp.puluhan milyar hingga Rp.ratusan milyar...tapi lolos, bahkan Sudah MEMPEROLEH SP3 !!!!!!! Namun sebagian besar eksekutif BUMN masih Saleh/ bersih / baik...Berapa banyak ??

Nah disini tantangan KPK sebenarnya, karena dg Jumlah 100 lebih BUMN yang menguasai "HAJAT HIDUP RAKYAT,, mulai BBM, Energi Listrik, Telekom, Sembako, Transportasi, Infrastruktur, Keuangan, Perbankan,Perkebunan, Pertanian, Farmasi, Petrokimia, Industri Strategis...HARUS DISELAMATKAN !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar