SELAMAT DATANG...SELAMAT BERJUANG !

Tiada kata Jera dalam Perjuangan.

Total Tayangan Halaman

Senin, 03 Agustus 2009

STOP-PRESS: Sikap Iluni UI Kontra Korupsi thd Sikon Nasional, LAHIRKAN PERISEI NASIONALIS !!


Sejak hari Jum'at 24 Juli 2009 hingga kini, sedang diadakan Kongres ISEI di Bukit Tinggi-Sumatera Barat.
Selama 2 (dua) periode Kepengurusan ISEI...bisa dibilang TIDUR LELAPPPP !. hal ini terjadi karena adanya KRISIS KELEMBAGAAN.
1. Sewaktu dibawah Dr. Bambang Sudibyo ...ISEI hanya jadi wadah melompong, karena terlalu banyak jabatan yang dipegang oleh Bambang Sudibyo. Visionir cerdas tidak lahir, apalagi yang merespon Masalah & sikon yang menimpa Ekonomi Nasional
2. Waktu dibawah Dr. Burhanudin Abdullah (Mantan Gubernur Bank Indonesia),..ISEI lebih Lelap Tidurnya. Bagaimana tidak, wong Burhanudin kena Vonis 4,5 th akibat kasus Korup YPPI !.

Nah kini Indonesia....sudah benar benar mirip dengan Jaman VOC menguasai Indonesia sebelum tahun 1930....Indonesia IN THE TIME & CONDITIONS OF NEO-VOC !

Menyikapi hal tersebut diatas, sejumlah alumni Feui dan fakultas lain (yang concern dengan masalah Ekonomi Nasional) sepakat menyikapi dengan Mendklarasikan Perkumpulan Sarjana Ekonomi & yang Concern Perekonomian (non Fak.Ekonomi) yang berhalauan NASIONALIS. Maka dilahirkan PERISEI NASIONALIS !! Komitmennya: Mengembalikan Kedaulatan Perekonomian Nasional ditangan Bangsa & Negara Indonesia....sesuai (Taat) pada KONSTITUSI MENDASAR UUD'45 !!

***************************************************
Pada Hari Minggu, Tanggal 1 Maret 2009, Telah Dideklarasikan:
PERSERIKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA Nasionalis
***************************************************

Indonesia, dalam usia HUT RI ke 63 sudah diambang kolonisasi Dunia (Neo VOC) dalam Pertambangan, Telekomunikasi, Perdagangan Pertanian (Pangan), Keuangan, dan Industri (Produksi) dan kesemuanya dibawah penguasaan Kapitalis Dunia. Sumber-2 kekayaan nasional dan Penduduk yang melimpah: sudah termajinalisasi oleh tekanan Kapitalis Global, sehingga Lemah, Miskin dan jadi Bangsa Buruh di dunia.Penjajahan baru dalam pembangunan yang dimulai oleh Teori dan Pemikiran Barat (Ekonomi Pembangunan,Perdagangan Internasional & Bebas, Keuangan, Kapitalisme--Pasar Uang, Moneter) telah diperkuat olehsistem dan pranata WTO, World Bank, Globalisasi dan berbagai Standar Ganda dalam bidang HAM, menjadikan Indonesia (dan Negara2 Berkembang): DALAM CENGKERAMAN DUNIA.

Hiruk pikuk Perdaban baru Indonesia dalam alam Demokrasi, kini sudah terjebak dalam "Demokrasi Kapitalis"baru, dimana Partai, Pemilihan Caleg, Pemimpin Daerah hingga Nasional, sudah terjebak dengan kebutuhan modal besar, untuk kampanye, pengerahan massa, hingga pembelian suara pemilih, dengan akibat Politik sudah terikat (terjebak) dengan pemodal (kapital). Sementara teori & pembangunan ekonomi Indonesia masih melanjutkan "keter-jebakannya" dalam Kapitalis Global. Oleh karenanya, peradaban nasional kini mendekati kesalahan Maximum~ yakni Kedaulatan Rakyat telah digadaikan oleh pemain Demokrasi (Legislatif & Eksekutif) dengan akibat yang serius pada Bangsa & Negara: Kehilangan Kemandirian Bangsa dalam Peradaban. Contoh ekstrim: adalah penjualan Gas Alam, Batubara, Minyak, Tambang Emas, Nikel dlsb.. Yang nilainya ribuan Trilyun Rupiah tiap tahun.. Namun begitu kecil hasil bersih yang kita terima (Kita sudah terlalu Bodoh). Berbagai perampokan (korupsi) di dalam negeri (BLBI, Perikanan, Asset, APBN, Pajak), kini seolah dibodohi oleh parodi (drama) gemuruh penindakan korupsi, namun begitu KECIL HASIL KORUPSI yang dikembalikan. (KPK baru berhasil mengembalikan uang negara Rp. 1 Trilyun !). Sebagian anggota Lembaga Legislatif,  Yudikatif, Eksekutif dan Kepartaian… hampir seluruhnya sudah terjebak dalam korupsi Sistemik, sehingga Fase demokrasi kini .. Seolah mempercepat kesalahan yang luas, dan mengarah Kehancuran Bangsa.

Menyikapi masalah dan tantangan besar Indonesia, kini diperlukan Sikap dan Perubahan yang mendasar,dan bisa dikatakan Revolusioner: yakni Kita harus berani melepaskan Kesalahan Pemikiran yang ternyata merupakan bentuk "Penjajahan Modern (Pemikiran & Teori Ekonomi), melepaskan Kesalahan dalam Sistem Demokrasi (dengan Hakekat utama Rakyat Berdaulat, tidak Tergadaiakan / Dikhianati) dan Penuntasan Pengambilan kembali harta-harta yang dirampok (dikorup)… Ringkasnya harus PUTAR HALAUAN.

PERISEI Nasionalis sebagai bagian masyarakat yang sadar & kritis, memelopori langkah ekstrim yang diperlukan untuk penyelamatan Indonesia, dengan Memerdekakan diri dari Penjajahan Modern (Teori ekonomi Kapitalisme), Penuntasan Penyelesaian Harta di Korup & Penetapan Paradigma Pembangunan
yang Berkeadilan-Kerakyatan dengan dasar "Ekonomi-Ekosistem KERAKYATAN Nasionalis".

Jakarta, 1 Maret 2008
Yustian Yusuf, Gatot Permadi Joewono, Rusdy Tanjung, Sunan Mursyid, Kusnaedy
Hendro Prabowo, Emir Batubara, Y Roeslan, Haryanto Hadoon, Dedi Soephian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar