SELAMAT DATANG...SELAMAT BERJUANG !

Tiada kata Jera dalam Perjuangan.

Total Tayangan Halaman

Rabu, 19 Agustus 2009

TANGGAPAN dari Ib.Ratna Megawangi..ISTERI Dr. SOFYAN DJALIL



TANGGAPAN dari Ib.Ratna Megawangi..ISTERI Dr. SOFYAN DJALIL
(Meneg BUMN / Ketua ILUNI UI)
***Bagi kami jabatan itu tidak perlu dikejar,
bahkan kami tidak sedikit pun berpikir untuk mendapatkan jabatan****
http://anax1a.pressmart.net/mediaindones...ia/MI/MI/2009/08/19/index.shtml
(Media Indonesia, 19 Agustus 2009, Hal.17)

Senin, 10 Agustus 2009

Tersenyumlah wahai hatiku !!


Tersenyumlah wahai hatiku !!

Dalam kehidupan ini ada saat-saat dimana kau tidak mampu menyelesaikannya sendiri karena keterbatasanmu sebagai mahluk . Saat itulah dibutuhkan keikhlasanmu menerima bantuan orang lain walaupun itu sekedar kata-kata yang menguatkan hatimu untuk menyelesaikan persoalan hidup yang warna-warni : cerah, gelap, abu-abu , pelangi .

Hari baru menunjukkan pukul 22.00 malam , saat mulainya diskusi para "aktifis malam" di internet cafe butut tempat kerjaku, tak seperti biasanya , kepalaku agak pening, jantungku berdebar tak teratur dan nafasku sedikit sesak , ini pertanda sakit, naluriku mengatakan. Diam-diam aku meninggalkan ruang meeting, kuambil jacket dan ojek mengantarkanku menuju rumah yang tak seberapa jauh.

Sampai dirumah , kuminta handuk hangat , mengusap muka, menempelkan mengompres erat di keningku , minyak gosok pahlawan kulaburi disekujur tubuh , mendiamkan beberapa saat , kukenakan pakaian tidur dan kubaringkan tubuh dipelukan hangat isteri , lelap malam itu kulalui dengan mimpi buruk; dikejar-kejar debt collector, dipukuli dan terkapar.

Oagi hari kupaksakan mandi dengan air hangat , menyantap habis bubur kacang ijo , kopi jahe dan sebatang rokok , sambil terbatuk batuk kupatahkan sebelum habis diujung filternya , kalau kau merokok tak enak rasanya, itu pertanda ada gangguan di tubuhmu , sinyal sederhana yang aku rasa sejak masih usia SMP.

Kuperiksa laci lemari tempat kas , kuhitung : " tujuh puluh dua ribu " , Alhamdulillah cukup untuk melewati hari ini . Namun bagaimana dengan ongkos berobat?? transport ke puskesmas? Buat aku yang bergelar Sarjana Ekonomi tak akan mungkin kalau aku membuat surat miskin buat bebas biaya berobat, kepalaku kembali pening , kugosok-gosok dengan minyak pahlawan, kutempeli racikan bawang merah putih, tak mempan.

Aku mulai takut, nyaliku mengkerut, sakit apakah aku gerangan?? tak mampu ku menerka , pengetahuanku mampet , ilmuku tak bisa menggapai.
Siang hari tanpa pengetahuanku , Dokter Syahrizal sahabatku datang dengan perlengkapannya. Setahuku sudah lama ia tak berpraktek karena ia politisi tulen Caleg yang bergelut didunia politik praktis , aku ragu-ragu.
Hi, Joe?? enak rasanya sakit?? tadi aku ditelpon orang kantormu, katanya kamu sakit, makanya aku kesini. Biar kuperiksa syntom-syntom penyakitmu , tanpa meminta persetujuanku , Dokter politisi itu mengukur tensi, melihat kerongkonganku, memencet mencet dadaku dengan alatnya. Ia tersenyum , membuka tasnya, memilih-milih beberapa macam obat dan berkata:...ini 5 macam , sehari tiga kali, istirahat yang cukup ya!!

Obat???? duh...benda yang sangat asing buatku , obat 5 macam itu kubungkus koran semuanya , kumasukkan ke dalam bak sampah , hatiku lega, plong .
Hidup katanya keseimbangan, penggunaan otak dan hati , kali ini kutingkatkan sensitifitas hati , kuistirahatkan sementara pikiran , cool down , kubanyak berdzikir, memuji nama Tuhan berkali-kali , kuresapi sampai kutertidur.

Hari ketiga , seperti biasanya kami telah berkumpul kembali di Internet Cafe butut itu , membahas rencana-rencana besar tanpa modal , mengecat langit yang tak kunjung usai, kenikmatan yang kurang masuk akal.
Dokter sahabatku itu menelpon, kuucapkan terima kasih atas bantuannya. " Joe...kurangi kegiatan , badan sudah tua , jaga kesehatan...wejangannya menyejukkan.
Baik..baik..pak Dokter, pas obatnya habis, penyakitku hilang, sembuh total rasa pening dan deg-degnya...you are my best friend , dok...!!!
Demikian sisa-sisa enerjiku bekerja, mengusir sakit, membangkitkan kekuatan hati dan menaruh dominasi pemikiran otak yang kadang-kadang harus disimpan demi keseimbangan hidup , ku hisap asap cerutu dengan double xpresso , kunikmati , ternyata kesehatan itu begitu indah dan tak tergantikan.

Internet Cafe Butut, Agustus 09
Guo Peng Joe

Senin, 03 Agustus 2009

STOP-PRESS: Sikap Iluni UI Kontra Korupsi thd Sikon Nasional, LAHIRKAN PERISEI NASIONALIS !!


Sejak hari Jum'at 24 Juli 2009 hingga kini, sedang diadakan Kongres ISEI di Bukit Tinggi-Sumatera Barat.
Selama 2 (dua) periode Kepengurusan ISEI...bisa dibilang TIDUR LELAPPPP !. hal ini terjadi karena adanya KRISIS KELEMBAGAAN.
1. Sewaktu dibawah Dr. Bambang Sudibyo ...ISEI hanya jadi wadah melompong, karena terlalu banyak jabatan yang dipegang oleh Bambang Sudibyo. Visionir cerdas tidak lahir, apalagi yang merespon Masalah & sikon yang menimpa Ekonomi Nasional
2. Waktu dibawah Dr. Burhanudin Abdullah (Mantan Gubernur Bank Indonesia),..ISEI lebih Lelap Tidurnya. Bagaimana tidak, wong Burhanudin kena Vonis 4,5 th akibat kasus Korup YPPI !.

Nah kini Indonesia....sudah benar benar mirip dengan Jaman VOC menguasai Indonesia sebelum tahun 1930....Indonesia IN THE TIME & CONDITIONS OF NEO-VOC !

Menyikapi hal tersebut diatas, sejumlah alumni Feui dan fakultas lain (yang concern dengan masalah Ekonomi Nasional) sepakat menyikapi dengan Mendklarasikan Perkumpulan Sarjana Ekonomi & yang Concern Perekonomian (non Fak.Ekonomi) yang berhalauan NASIONALIS. Maka dilahirkan PERISEI NASIONALIS !! Komitmennya: Mengembalikan Kedaulatan Perekonomian Nasional ditangan Bangsa & Negara Indonesia....sesuai (Taat) pada KONSTITUSI MENDASAR UUD'45 !!

***************************************************
Pada Hari Minggu, Tanggal 1 Maret 2009, Telah Dideklarasikan:
PERSERIKATAN SARJANA EKONOMI INDONESIA Nasionalis
***************************************************

Indonesia, dalam usia HUT RI ke 63 sudah diambang kolonisasi Dunia (Neo VOC) dalam Pertambangan, Telekomunikasi, Perdagangan Pertanian (Pangan), Keuangan, dan Industri (Produksi) dan kesemuanya dibawah penguasaan Kapitalis Dunia. Sumber-2 kekayaan nasional dan Penduduk yang melimpah: sudah termajinalisasi oleh tekanan Kapitalis Global, sehingga Lemah, Miskin dan jadi Bangsa Buruh di dunia.Penjajahan baru dalam pembangunan yang dimulai oleh Teori dan Pemikiran Barat (Ekonomi Pembangunan,Perdagangan Internasional & Bebas, Keuangan, Kapitalisme--Pasar Uang, Moneter) telah diperkuat olehsistem dan pranata WTO, World Bank, Globalisasi dan berbagai Standar Ganda dalam bidang HAM, menjadikan Indonesia (dan Negara2 Berkembang): DALAM CENGKERAMAN DUNIA.

Hiruk pikuk Perdaban baru Indonesia dalam alam Demokrasi, kini sudah terjebak dalam "Demokrasi Kapitalis"baru, dimana Partai, Pemilihan Caleg, Pemimpin Daerah hingga Nasional, sudah terjebak dengan kebutuhan modal besar, untuk kampanye, pengerahan massa, hingga pembelian suara pemilih, dengan akibat Politik sudah terikat (terjebak) dengan pemodal (kapital). Sementara teori & pembangunan ekonomi Indonesia masih melanjutkan "keter-jebakannya" dalam Kapitalis Global. Oleh karenanya, peradaban nasional kini mendekati kesalahan Maximum~ yakni Kedaulatan Rakyat telah digadaikan oleh pemain Demokrasi (Legislatif & Eksekutif) dengan akibat yang serius pada Bangsa & Negara: Kehilangan Kemandirian Bangsa dalam Peradaban. Contoh ekstrim: adalah penjualan Gas Alam, Batubara, Minyak, Tambang Emas, Nikel dlsb.. Yang nilainya ribuan Trilyun Rupiah tiap tahun.. Namun begitu kecil hasil bersih yang kita terima (Kita sudah terlalu Bodoh). Berbagai perampokan (korupsi) di dalam negeri (BLBI, Perikanan, Asset, APBN, Pajak), kini seolah dibodohi oleh parodi (drama) gemuruh penindakan korupsi, namun begitu KECIL HASIL KORUPSI yang dikembalikan. (KPK baru berhasil mengembalikan uang negara Rp. 1 Trilyun !). Sebagian anggota Lembaga Legislatif,  Yudikatif, Eksekutif dan Kepartaian… hampir seluruhnya sudah terjebak dalam korupsi Sistemik, sehingga Fase demokrasi kini .. Seolah mempercepat kesalahan yang luas, dan mengarah Kehancuran Bangsa.

Menyikapi masalah dan tantangan besar Indonesia, kini diperlukan Sikap dan Perubahan yang mendasar,dan bisa dikatakan Revolusioner: yakni Kita harus berani melepaskan Kesalahan Pemikiran yang ternyata merupakan bentuk "Penjajahan Modern (Pemikiran & Teori Ekonomi), melepaskan Kesalahan dalam Sistem Demokrasi (dengan Hakekat utama Rakyat Berdaulat, tidak Tergadaiakan / Dikhianati) dan Penuntasan Pengambilan kembali harta-harta yang dirampok (dikorup)… Ringkasnya harus PUTAR HALAUAN.

PERISEI Nasionalis sebagai bagian masyarakat yang sadar & kritis, memelopori langkah ekstrim yang diperlukan untuk penyelamatan Indonesia, dengan Memerdekakan diri dari Penjajahan Modern (Teori ekonomi Kapitalisme), Penuntasan Penyelesaian Harta di Korup & Penetapan Paradigma Pembangunan
yang Berkeadilan-Kerakyatan dengan dasar "Ekonomi-Ekosistem KERAKYATAN Nasionalis".

Jakarta, 1 Maret 2008
Yustian Yusuf, Gatot Permadi Joewono, Rusdy Tanjung, Sunan Mursyid, Kusnaedy
Hendro Prabowo, Emir Batubara, Y Roeslan, Haryanto Hadoon, Dedi Soephian